Kompas TV regional sumatra

Soal Dugaan Adik Korban Bullying di Batam Hendak Diperdagangkan, Polisi: Kami Masih Dalami

Kompas.tv - 2 Maret 2024, 23:05 WIB
soal-dugaan-adik-korban-bullying-di-batam-hendak-diperdagangkan-polisi-kami-masih-dalami
Aksi perundungan terjadi di kawasan ruko belakang Soto Medan Lucky Plaza, Lubuk Baja, Batam pada Rabu (28/2/2024). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Desy Afrianti

BATAM, KOMPAS.TV - Polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus bullying atau perundungan di Batam yang baru-baru ini viral di media sosial. Empat tersangka tersebut adalah NH (18), RS (14), M (15), dan AK (14).

Mereka melakukan penganiayaan dan kekerasan terhadap dua korban berinisial SR (17) dan EF (14) kawasan ruko belakang Soto Medan Lucky Plaza, Lubuk Raja, Batam, pada Rabu (28/2/2024).

Dalam video yang beredar, kekerasan tersebut dilakukan dengan cara menendang wajah dan kepala, menjambak rambut, hingga menginjak tubuh korban.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Bullying di Batam, Kepala Korban Ditendang hingga Disundut Rokok

Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan pihaknya masih mendalami dan menggali informasi terkait kasus ini, termasuk soal dugaan adik korban bullying hendak diperdagangkan oleh para pelaku.

“Kami masih dalami karena banyak informasi yang perlu digali. Polisi masih melakukan pengembangan,” kata Nugroho dalam konferensi pers, Sabtu (2/3/2024).

Informasi mengenai dugaan adik korban bullying di Batam hendak diperdagangkan ini disampaikan oleh ibu korban saat menyambangi Polsek Lubuk Baja, Jumat (1/3/2024).

Ia mengaku mengetahui kejadian ini ketika sang anak, SR, pulang dengan kondisi luka-luka di bagian wajah dan menangis. 

“Pulang-pulang nangis. Saya tanya kenapa awalnya, enggak mau jawab. Dia pergi sama adiknya. Sampai sekarang adiknya belum pulang juga,” cerita ibu korban, seperti dikutip dari Tribun Batam.

Baca Juga: Jokowi Wanti-wanti Sekolah Tak Tutupi Kasus Bullying demi Nama Baik: Sebaiknya Diselesaikan

Berdasarkan penjelasan SR, sang ibu mengatakan bahwa putrinya dianiaya karena membela sang adik yang disebut hendak diperdagangkan.

“Pas sebelum dipukul itu, adiknya bilang kalau adiknya mau diperdagangkan sama kawannya. Dia nggak terima dan nanya, biar kakak telepon orang itu. Dia mau ngebela adiknya,” ungkap dia. 

Saat SR bertemu dengan dengan pelaku, rupanya pelaku membawa beberapa rekannya. Akibat kalah jumlah dan terpojok, SR pun dipukul hingga babak belur.



Sumber : Tribun Batam


BERITA LAINNYA



Close Ads x