Kompas TV regional bali nusa tenggara

Polisi Pagari Kantor KPU Bima dengan Kawat Berduri untuk Pengamanan Rekapitulasi Suara Pemilu

Kompas.tv - 29 Februari 2024, 15:34 WIB
polisi-pagari-kantor-kpu-bima-dengan-kawat-berduri-untuk-pengamanan-rekapitulasi-suara-pemilu
Polisi memagari kantor KPU Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan kawat berduri, dan menyiagakan sejumlah kendaraan taktis pada Kamis (29/2/2024). (Sumber: Kompas.com/Junaidin)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

BIMA, KOMPAS.TV - Kepolisian memagari Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan kawat berduri, dan menyiagakan sejumlah kendaraan taktis pada Kamis (29/2/2024).

Pemagaran kawat berduri dan penyiapan kendaraan taktis berupa mobil dalmas dan water cannon tersebut dalam rangka pengamanan proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024 yang dimulai hari ini, Kamis (29/2/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah personel Polri gabungan, termasuk anggota Brimob bersenjata terlihat berjaga untuk mengamankan proses rekapitulasi.

Baca Juga: Dinilai Banyak Kejanggalan, Roy Suryo Sebut Sistem Sirekap KPU RI Tak Layak Pakai

Bahkan, di halaman  Kantor KPU Kota Bima juga terlihat satu pos pengamanan.

Pintu masuk KPU dijaga beberapa orang personel Polri dan setiap warga yang masuk harus melalui proses pemeriksaan.

Para pihak yang berkepentingan seperti perwakilan partai politik juga harus melalui proses registrasi sebelum masuk ruang rekapitulasi.

Kasubsi Humas Polres Bima Kota Aipda Nasrun mengatakan pihaknya mengerahkan 145 personel Polres dan Brimob yang dikerahkan untuk mengamankan jalannya proses rekapitulasi.

"Personel yang kita turunkan ini gabungan dari anggota Polres dan Brimob," kata Nasrun saat dikonfirmasi, Kamis.

Nasrun mengungkapkan, ratusan personel akan disiagakan di Kantor KPU Kota Bima sampai berakhirnya proses rekapitulasi tingkat kabupaten dan kota.

Baca Juga: Dugaan Kebocoran Data Daftar Pemilih 2024, 7 Komisioner KPU Diperiksa DKPP

Selama melaksanakan pengamanan, personel dibekali persenjataan untuk mengantisipasi munculnya aksi anarkis kelompok pendukung caleg yang tidak puas dengan perolehan suara di Pemilu 2024.


"Begitu juga dengan pemasangan kawat berduri, itu sebagai upaya antisipasi kita terhadap hal yang tidak diinginkan, karena tidak menutup kemungkinan ada aksi protes dari warga," ujarnya.



Sumber : kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x