Kompas TV regional bali nusa tenggara

Status Gunung Ile Lewotolok di NTT Naik Jadi Siaga

Kompas.tv - 27 Februari 2024, 13:48 WIB
status-gunung-ile-lewotolok-di-ntt-naik-jadi-siaga
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur menunjukkan aktivitas vulkanik sejak kembali bererupsi pada Desember 2020 lalu. Status Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga. (Sumber: BPBD Kabupaten Lembata)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

LEMBATA, KOMPAS.TV - Status Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga.

Peningkatan status tersebut terhitung mulai hari ini, Selasa (27/2/2024) pukul 10.00 WITA.

"Tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok terhitung sejak tanggal 27 Februari 2024 pukul 10.00 WITA dinaikkan dari Level II menjadi Level III," kataKepala Balai Pemantauan Gunung Api Dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele dalam keterangannya, Selasa.

Ia menyebut kenaikan status ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas yang signifikan pada Senin (26/2) kemarin.

Tak hanya itu, status siaga ditetapkan juga berdasarkan hasil evaluasi perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut untuk periode Sabtu (24/2) hingga Senin (26/2).

Selama periode tersebut, lanjutnya, terdapat erupsi dengan ketinggian kurang lebih 200 hingga 1.000 meter dari puncak.

Baca Juga: Di Lembata NTT, PVMBG Catat Terjadi 821 Kali Erupsi di Gunung Ile Lewotolok

Selain itu juga terjadi guguran, secara visual jarak dan arah luncuran berkisar dari 300 hingga 1.000 meter dari puncak dengan arah luncuran ke wilayah tenggara hingga selatan.

Bahkan pada 15 Februari juga muncul aliran lava baru baik ke arah selatan dan ke arah tenggara sejauh 400 meter dari bibir kawah.

Kemudian pada 26 Februari, hasil pantauan menunjukkan jarak aliran lava ke arah tenggara telah mencapai sekitar dua kilometer.


 

Sementara itu, berdasarkan data pengamatan instrumental menunjukan, ia menyebut dalam periode 16-28 Februari 2024 tercatat terjadi 98 kali gempa letusan atau erupsi, 30 kali gempa guguran.

Kemudian terdapat 3.615 kali gempa hembusan, serta 98 kali tremor non harmonik.

Mengutip dari Antara, sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dan kawah.

Baca Juga: Penampakan Gunung Ile Lewotolok Erupsi Keluarkan Lava Pijar

 



Sumber : Kompas TV/Antara.


BERITA LAINNYA



Close Ads x