Kompas TV regional jawa barat

4 Orang di Jabar Tewas Tersambar Petir dalam 2 Pekan, Saat Main Bola hingga Mendaki Gunung

Kompas.tv - 26 Februari 2024, 15:18 WIB
4-orang-di-jabar-tewas-tersambar-petir-dalam-2-pekan-saat-main-bola-hingga-mendaki-gunung
Ilustrasi petir. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam dua pekan terakhir, terdapat empat orang tersambar petir di wilayah Jawa Barat meninggal akibat tersambar petir.

Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (10/2/2024), seorang pria meninggal tersambar petir saat bermain sepak bola di lapangan Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat.

Detik-detil korban berinisial R (35), warga asal Kabupaten Subang tersambar petir terekam dan beredar di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi di tengah R mengikuti pertandingan dua komunitas sepak bola asal Subang dan Kota Bandung.

Tiba-tiba kilat menyambar seorang pemain yang berada di tengah lapangan. Korban pun langsung tersungkur tak sadarkan diri.

Peristiwa kedua, terjadi kepada dua mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) atas nama Mitzelion Rayi Adimastya dan Bangkit Alyuda Prasetyo.

Kedua mahasiswa tersebut meninggal dunia usai tersambar petir pada Jumat (23/2/2024) malam dalam kegiatan kemah mandiri di kawasan Batu Kuda, Kabupaten Bandung.

Saat itu, teman korban yang selamat panik dan langsung menghubungi keluarga korban. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit AMC di Cileunyi.

Adapun berdasarakan hasil identifikasi, dalam peristiwa tersebut diduga petir lebih dahulu menyambar pohon.

"Datangnya dari sore, rombongan sekitar 6 orang itu temen-temen dari Unpad, pada kamping. Mungkin untuk menikmati liburan akhir pekan," kata  Humas Perhutani Bandung Utara, Endan Cahyadi, Minggu (25/2).

"Mungkin awalnya kayanya saya juga ga tahu sambarannya ke pohon berimbas ke bawah ke dua orang itu," ujarnya.

Baca Juga: Saat 2 Mahasiswa Unpad Tersambar Petir, Cuaca di Lokasi Hujan Rintik-Rintik

Peristiwa terkini, seorang pendaki bernama Akbar tewas terkena sambaran petir di Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Sabtu (24/2/2024). Peristiwa itu terjadi pukul 14.30 WIB.

Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Yongky Dilatha menyebut korban tersambar petir ketika sedang beristirahat di bawah pohon saat mendaki Gunung Cikuray bersama lima temannya.

Akibat peristiwa ini, lanjut Yongky, korban terjatuh dan tertelungkup di tanah. Sementara lima rekannya terpental akibat kekuatan sambaran petir di lokasi tersebut.

”Jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum dr Slamet di Garut. Dari hasil pemeriksaan tim medis, ditemukan luka bakar di perut dan bagian dada korban akibat tersambar petir,” kata Yongky, Senin (26/2).

Jangan Berteduh di Bawah Pohon saat Hujan Disertai Petir

Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengimbau masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan deras disertai petir.

”Berteduh di bawah pohon sangat berisiko tersambar petir,” ucap Jules, dikutip dari Kompas.id

Hal tersebut juga disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berada di tempat terbuka saat mendengar suara guntur. Kemudian untuk yang berada di luar rumah untuk tidak berlindung di bawah pohon saat mendengar guntur.

”Bagi warga yang berada di luar ruangan, jangan berlindung di bawah pohon, jauhi tiang listrik atau sesuatu yang tinggi, dan diharapkan segera berhenti jika mengendarai sepeda motor,” kata Teguh. 

Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut Jawa Barat saat ini rawan dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang.

Fenomena alam ini dipicu kondisi Jawa Barat yang telah memasuki puncak musim hujan pada Februari hingga awal Maret ini.

Baca Juga: Cerita Istri Pesepak Bola yang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi Bandung



Sumber : Kompas TV/Kompas.id.


BERITA LAINNYA



Close Ads x