Kompas TV regional jawa timur

Pengakuan Ketua KPPS yang Rumahnya Dibom, Tegaskan Tak Curang Saat Pencoblosan hingga Cium Keanehan

Kompas.tv - 21 Februari 2024, 11:39 WIB
pengakuan-ketua-kpps-yang-rumahnya-dibom-tegaskan-tak-curang-saat-pencoblosan-hingga-cium-keanehan
Rumah Kusairi (53) warga Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan, porak poranda diduga dibom orang tak dikenal pada Senin (19/2/2024) dini hari. (Sumber: KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

PAMEKASAN, KOMPAS.TV - Rumah milik Kusairi (53), yang merupakan Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur (Jatim), dibom orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa rumah Kusairi dibom orang tak dikenal itu terjadi pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB. Adapun pelaku menggunakan bom ikan jenis bondet untuk menyerang rumah korban Kusairi.

Akibat insiden pengeboman oleh orang tidak dikenal tersebut, beberapa bagian belakang rumah Kusairi tampak hancur. 

Baca Juga: Tindak Lanjuti Teror Bom Rumah Ketua KPPS, Polisi Selidiki Motif dan Keberadaan Pelaku

Menanggapi kejadian pengeboman itu, korban Kusairi pun bertanya-tanya alasan rumahnya menjadi sasaran teror bom ikan. Kusairi mengaku tidak mempunyai masalah apa pun dengan warga setempat. 

"Saya tidak punya masalah apa pun dengan warga setempat, orang niat jelek ke saya, saya tidak tahu juga," kata Kusairi dikutip dari Tribun Madura pada Selasa (20/2/2024).

Namun demikian, ia memastikan bahwa insiden pengeboman tersebut tidak berkaitan dengan Pemilu 2024. Sebab, kata dia, saat proses pencoblosan di TPS dusun setempat, tidak ada masalah apa pun.

"Yang jelas selama proses pencoblosan di TPS sini, saya menjalankan sesuai aturan, artinya tidak ada kecurangan apa pun," ucap Kusairi.

Selain itu, Kusairi juga memastikan tidak ada warga setempat, KPPS, dan pendukung calon presiden atau pendukung calon anggota legislatif yang cekcok soal penghitungan suara.

Selanjutnya, kata Kusairi, dapat dipastikan tidak ada konflik apa pun setelah penghitungan suara di TPS setempat.

Baca Juga: Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Porak-poranda Akibat Diteror Bom Ikan

Kusairi pun mengaku sebelumnya tidak mengalami intimidasi dari oknum atau tokoh masyarakat setempat agar memenangkan salah satu capres atau caleg tertentu pada hari pencoblosan.



Sumber : Tribun Madura


BERITA LAINNYA



Close Ads x