Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Jalur Pantura Demak Lumpuh Akibat Banjir, Ini 3 Jalur Alternatif Semarang-Surabaya

Kompas.tv - 11 Februari 2024, 11:15 WIB
jalur-pantura-demak-lumpuh-akibat-banjir-ini-3-jalur-alternatif-semarang-surabaya
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Polda Jateng menyiapkan jalur alternatif bagi pengguna jalan seiring dengan arus lalu lintas di jalur pantura yang masih lumpuh akibat banjir di Demak. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

DEMAK, KOMPAS.TV- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) bersama Polda Jateng menyiapkan jalur alternatif bagi pengguna jalan seiring dengan arus lalu lintas di jalur pantura yang masih lumpuh akibat banjir di wilayah Kabupaten Demak.

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, ada tiga jalur alternatif dari arah barat atau Semarang yang bisa dilewati jika menuju ke timur.

"Jalur pantura di wilayah Karanganyar (Demak) masih tergenang dengan ketinggian 1-1,5 meter. Maka, arus lalu lintas kami alihkan ke jalur alternatif," kata Nana di Demak, Sabtu (10/2/2024). 

Nana menjelaskan, jalur alternatif yang pertama adalah rute Semarang-Demak kemudian belok kiri di Simpang Trengguli, lalu berlanjut ke rute Trengguli-Welahan-Margoyoso, dan selanjutnya mengambil rute Margoyoso-Kudus-Pati.

Baca Juga: Pantauan Udara Banjir Demak, Jalur Pantura Demak-Kudus Lumpuh

Kedua, jika terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan di Jalan Margoyoso-Kudus maka pengguna jalan dapat mengambil rute Margoyoso-Jepara-Keling-Tayu-Pati.

Ketiga, dari arah barat dapat melintasi rute Semarang-Lingkar Demak, kemudian ambil jalur Demak-Godong-Klambu-Kudus, dan dilanjutkan jalur lingkar Kudus-Pati.

"Bagi masyarakat yang dari Semarang menuju Surabaya, kami harapkan tidak melewati Demak, tetapi langsung masuk ke jalan tol Solo-Ngawi-Surabaya. Begitu juga dengan arah sebaliknya," ujarnya.

Rute alternatif dari timur 

Nana melanjutkan, pengalihan atau rekayasa arus lalu lintas juga dilakukan untuk pengguna jalan dari arah timur (Pati dan Kudus) menuju barat (Semarang) dalam tiga skema alternatif.

Baca Juga: 71 Ribu Warga Terdampak Tanggul Jebol, 7 Kecamatan di Kabupaten Demak Jateng Diterjang Banjir!

Jalur alternatif pertama, rute dari Pati-Kudus dialihkan melalui jalur Kudus-Margoyoso, kemudian ambil rute Margoyoso-Welahan-Trengguli-Lingkar Demak, dan selanjutnya melintas Tol Demak-Semarang dan Semarang-Krapyak.

Jalur alternatif kedua, dari arah Pati apabila terjadi macet di Margoyoso maka dialihkan melalui rute Pati-Tayu menuju ke jalur Keling-Jepara-Margoyoso-Welahan-Trengguli, kemudian, melintas di Lingkar Demak dan Tol Demak-Semarang.

Jalur alternatif ketiga, dari arah Pati melewati Pati-Lingkar Utara Purwodadi-Godong-Demak-Lingkar Demak-Tol Demak-Semarang.

Untuk pengguna jalan dari Rembang menuju Semarang dapat melintasi jalur Rembang-Blora-Kunduran-Wirosari- Purwodadi, selanjutnya mengambil rute lingkar utara Purwodadi-Godong-Demak-Lingkar Demak-Tol Demak-Semarang.

Baca Juga: Jalur Pantura Demak Banjir Arus Lalu Lintas Dialihkan

"Kami ingin memastikan transportasi Semarang-Pati dan sebaliknya tetap berjalan sehingga tidak ada kendala logistik. Pengalihan arus agar pengguna jalan tetap dapat melanjutkan perjalanan dengan nyaman," tutur Pj Gubernur Jateng ini.

Setidaknya 11.400 orang harus diungsikan akibat banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah. 

Banjir Demak disebabkan tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus jebol sehingga berdampak terhadap sekitar 71.000 warga karena rumah mereka terendam.

Ada 35 desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan paling parah Kecamatan Karanganyar, Demak, dengan ketinggian banjir nyaris mencapai atap rumah warga.

Baca Juga: Berikut Jadwal Rekayasa Lalu Lintas di Tol Trans Jawa Hari Ini Minggu 11 Februari, Ada Apa?

"Kecamatan Karanganyar paling terdampak. Tadi kami ngecek ke lokasi, rumah (terendam banjir-red.) hampir satu atap. Satu kampung tertutup air," ungkap Nana yang juga mantan Kapolda Metro Jaya itu, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Nana menerangkan, Sungai Wulan dialiri sungai-sungai besar, seperti Sungai Lusi dan Sungai Serang. Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air yang mengarah ke Sungai Wulan semakin besar.

Ada dua tanggul di Sungai Wulan yang jebol, sambungnya, satu berukuran 33 meter dan satunya 20 meter sehingga menyebabkan banjir yang menerjang permukiman dan lahan pertanian warga.

Debit air Sungai Wulan yang besar juga menjebol saluran irigasi yang terhubung sehingga total ada tujuh titik yang jebol.

Baca Juga: Banjir Bandang Hanyutkan 4 Rumah di Sumbawa, Warga Selamatkan Diri Naik ke Atap

Untuk langkah penanganan, Pemprov Jateng memastikan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak.

"Kami bersama Dirjen PUPR langsung mengecek ke lokasi, ini sudah dilakukan langkah-langkah dengan memasukkan alat berat ke lokasi dan saat ini sudah dilakukan (pemasangan) tiang pancang dengan menggunakan bambu," terang Nana Sudjana.

Setelah tanggul diperbaiki dan menutup, kata dia, airnya yang menggenang permukiman dan persawahan akan dipompa dan dikembalikan ke Sungai Wulan sehingga bisa mengurangi banjir.

Untuk penanganan korban banjir di pengungsian, berbagai bantuan juga sudah diserahkan kepada warga, seperti dari Pemprov Jateng, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan BUMD Jateng.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x