Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Nagara Institute Mencurigai Masalah Serius Distribusi Pupuk Subsidi

Kompas.tv - 22 Desember 2023, 14:59 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

SEMARANG, KOMPAS.TV - Untuk membantu pemenuhan dan menangani permasalahan serius distribusi pupuk subsidi, lembaga kajian Nagara Institute gelar diskusi yang melibatkan banyak stakeholder di Semarang.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama Nagara Institute, Akbar Faizal, mencurigai adanya masalah serius dalam distribusi pupuk subsidi yang belakangan ini dikeluhkan petani di ruang publik. Tidak hanya kesulitan pupuk, Nagara Institute juga telah menerima informasi adanya petani yang mendapat diskriminasi. Contohnya, petani membuat pupuk sendiri dan berhasil baik dari segi produktifitas yang diikuti petani lain. Dalam perkembangan itu menjadi sasaran oknum penegak hukum.

Akbar Faizal menambahkan, Nagara Institute banyak menemukan problem yang harus di cari solusinya, salah satu di Jawa Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah petaninya berkurang dan produkfitasnya menurun nomor dua setelah Jawa Timur.

“Kenapa kemudian, khususnya Jawa Tengah itu petaninya berkurang dan bahkan hal peoduksinya itu dikalahkan oleh atau turun menjadi nomor dua setelah Jawa Timur. Kan ada banyak problem, salah satunya itu suatu yang ini kita mencari jalan keluar, tidak dalam rangka apa-apa. Sebab, dalam kenyataannya juga membordanisasi petani Jawa Tengah itu ternyata sangat kompulsif,” ujar Akbar Faizal.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Supriyanto, membenarkan distribusi pupuk subsidi tak lepas dari sejumlah masalah. Selain alokasi pupuk subsidi hingga ketidak sesuaian data penerima di e-RDKK dengan e-Alokasi.

“Jumlah yang terkait dengan yang disediakan, jelas bagi saya kurang. Karena alokasi itu hanya untuk 9 komoditas fermentasi tahun 2022, lalu komoditas kita kan 69. Artinya tetap kurang, karena alokasinya terbatas, contoh padi, jagung, kedelai, tanaman pangan. Tanaman pangan masih banyak yang lain, seperti porang kita tidak punya, ubi jalar, ubi kayu, pohung, kentang juga itu tidak ada,” jelas Supriyanto.

Supriyanto berharap hasil diskusi ini dapat mengevaluasi program kartu tani hingga distribusi pupuk bersubsidi atau menggunakan solusi lain dengan memberi subsidi hasil petani.

#nagarainstitute #petani #pupuksubsidi 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x