Kompas TV regional jawa barat

Sopir Bus Handoyo yang Kecelakaan di Tol Cipali Ternyata Sopir Kedua, Masih Muda, dan Punya SIM B2

Kompas.tv - 16 Desember 2023, 19:22 WIB
sopir-bus-handoyo-yang-kecelakaan-di-tol-cipali-ternyata-sopir-kedua-masih-muda-dan-punya-sim-b2
Kolase sopir Bus Handoyo yang kecelakaan di Tol Cipali, Rinto Katana, saat diamankan petugas Jumat (16/12/2023). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

PURWAKARTA, KOMPAS.TV - Sopir Bus Handoyo yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali masih muda, yakni berusia 28 tahun.

Menurut informasi dari Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Dadang Supriadi, sopir bus jurusan Yogyakarta-Bogor itu bernama Rinto Katana yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah.

Rinto berperan sebagai sopir kedua yang mengendarai bus bernomor polisi AA 7626 OA tersebut. Sopir pertama dilaporkan mengemudikan bus dari Yogyakarta hingga Kendal. Dari Kendal, Rinto ganti mengemudikan bus.

Rinto diduga kurang antisipasi saat mengemudikan bus dari arah Cirebon menuju arah Jakarta di Km 72/B Tol Cipali, Jawa Barat itu. 

Ia diduga mengemudikan bus dalam kecepatan tinggi saat berada di jalan yang menikung ke kiri tersebut. Akibatnya, bus oleng dan menabrak guardrail atau pagar pengaman jalan hingga terbanting ke sisi kanan.

Menurut Wadirlantas Polda Jawa Barat AKBP Edwin Affandi, Rinto memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) B2. Sebagai informasi, SIM B2 diperuntukkan bagi pengemudi yang mengemudikan kendaraan alat berat, penarik, atau truk gandeng perseorangan.

"Kami sementara mendapatkan data bahwa supir sudah memiliki SIM B2 umum," ucap Edwin.

AKBP Edwin menambahkan, kendaraan yang dikendarai Rinto itu diduga melaju melebihi batas kecepatan maksimal.

"Jadi batas kecepatan itu seharusnya 40 km per jam, diduga bus melintas melebihi batas maksimal," ujar Edwin.

Baca Juga: 12 Korban Meninggal Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cikampek Dievakuasi ke RS Abdul Rojak

Ia juga menerangkan, berdasarkan olah TKP sementara, tidak ditemukan upaya rem yang signifikan.

"Minim jejak pengereman, terlihat tidak ada upaya rem yang signifikan. Kami akan memeriksa kondisi bus terlebih dahulu apakah supir tidak melakukan pengereman atau rem pada bus tidak berfungsi," ucapnya.

Temuan tersebut menguatkan kesaksian salah satu korban kecelakaan yang selamat meski mengalami luka-luka, Rahma (16).

Rahma mengatakan, sopir bus Handoyo mengemudikan kendaraan dengan ugal-ugalan sebelum terjadi kecelakaan maut tersebut.

"Ya..memang selama dalam perjalanan sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," kata Rahma, dilansir dari Tribunnews.


Baca Juga: Polisi Lakukan Olah TKP untuk Ungkap Kronologi Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cikampek-Purwakarta

Sebagaimana telah diberitakan, kecelakan bus yang dialami PO Handoyo Nopol AA 7626 OA itu terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 15.50 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut, 12 orang meninggal dunia dan 9 orang luka-luka. Semua korban sudah dilarikan ke dua rumah sakit (RS) yakni RS Abdul Radjak dan RS Siloam Purwakarta.

Pada Jumat malam, petugas gabungan telah berhasil menegakkan badan bus dan mengevakuasi semua korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.

 

 



Sumber : Kompas TV/Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x