Kompas TV regional papua maluku

Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi, Warga Diminta Jauhi Radius 2 Kilometer

Kompas.tv - 19 November 2023, 09:17 WIB
gunung-dukono-di-maluku-utara-erupsi-warga-diminta-jauhi-radius-2-kilometer
Ilustrasi Erupsi Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Gunung Dukono erupsi,  warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari Kawah Malupang Warirang. (Sumber: ANTARA/HO-PVMBG)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mengalami erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 2600 meter (m) di atas puncak Minggu pagi (19/11/2023).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono Bambang Sugiono mengimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari Kawah Malupang Warirang.

"Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km," kata Bambang Sugiono dalam keterangan tertulis, Minggu (19/11/2023).

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker pelindung mulut dan hidung untuk menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan

Mengingat, kata Bambang, letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.

Adapun berdasarkan keterangannya, Gunung Dukono mengalami erupsi pagi tadi sekitar pukul 07.24 WIT.

Baca Juga: Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 2.600 Meter

"Tinggi kolom letusan teramati ± 2600 m di atas puncak (± 3687 m di atas permukaan laut)," ucap Bambang.

"Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," sambungnya.

Gunung Dukono yang memiliki ketinggian 1.335 meter saat ini berada pada status Level II atau Waspada.

Pemukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak gunung api tersebut.

Pada 17 November 2023, PVMBG merekam kemunculan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal setinggi 200 sampai 3.000 meter dari puncak gunung api tersebut.

PVMBG juga mencatat ada 49 kali gempa letusan dengan amplitudo 6 sampai 34 milimeter dan lama gempa 30,36 sampai 73,14 detik.

Selain itu, terdapat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 30 milimeter S-P 8,59 detik, dan lama gempa 62,37 detik.

Kemudian, ada 17 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 sampai 34 milimeter, S-P 11,05 sampai 43,57 detik, dan lama gempa 50,57 sampai 166,29 detik.

Ada pula satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 6 milimeter, namun amplitudo dominan dua milimeter.

Baca Juga: PVMBG: Gunung Slamet Belum Muntahkan Hujan Abu Meski Berstatus Waspada




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x