Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Atasi Hama Penggerek, Petani di Klaten Serentak Semprot Pestisida

Kompas.tv - 3 November 2023, 12:57 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

KLATEN, KOMPAS.TV - Penyemprotan massal pestisida pada tanaman padi ini dilakukan oleh belasan petani di Desa Jaten, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Penyemprotan serentak ini untuk mengendalikan serangan hama penggerek batang padi atau inser, yang menyerang tanaman padi berusia dini.

Menurut Eko Setiyoko, Petugas Fungsional POPT Dirjen Perlindungan Tanaman Kementan, serangan hama penggerek batang padi muncul dikala musim pancaroba atau disaat perubahan iklim berlangsung. Rata-rata tanaman padi yang terserang akan menjadi kerdil dan mati, apabila tidak segera ditangani. Sehingga bisa mempengaruhi stok panen gabah maupun beras di wilayah setempat. Meski masih termasuk kategori ringan, namun para petani diminta untuk waspada dan sigap menghadapi hama tersebut.

“Ya di Klaten ini memang hanya intensitas ringan, tapi dari ringan ini yang kita khawatirkan jadi sumber serangan yang jadi berat karena itu akan mempengaruhi produksi padi petani. Bahayanya padi tidak akan tumbuh, sekali pun tumbuh akan menjadi beluk atau jadi kerdil., hasil produksinya akan jauh lebih sedikit,” pungkas Eko Setiyoko.

Salah satu petani, Surono mengatakan serangan hama penggerek batang padi di Desa Jaten ini sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir. Padi miliknya mulai terkena saat usia masih 10 hari.

“Serangannya sejak umur 10 hari, masalahnya di sini kondisi airnya kayak gini,” kata Surono.

Padi miliknya pun tampak kerdil dan lambat pertumbuhannya. Ia mengaku sudah berusaha mengantisipasi dengan beragam pupuk, namun hasilnya belum maksimal. Maka untuk tetap membuat padi miliknya hidup dan menghasilkan, ia bersama petani lainnya melakukan penyemprotan pestisida secara massal dan serentak.

Kini ia dan petani lainnya hanya bisa pasrah apabila hasil panen nanti akan menurun. Karena biasanya dilahan seluas 2.000 meter persegi, petani mampu panen 1,7 ton. Namun, karena terkena hama, diperkirakan hanya bisa panen sekitar 800 kilogram hingga satu ton gabah basah.

“Kalau normal bisa menghasilkan 1,7 [kuintal padi] itu kalau musim penghujan 1,5. Biasanya 1,7 ton , terkena gini paling 1 ton ,” jelasnya.

Data dari petugas penyuluh pertanian, memasuki musim pancaroba serta dampak El Nino begitu panjang di Kecamatan Juwiring yang terserang hama penggerek batang padi sudah mencapai 5 hektar dan 10 hektar dalam status waspada

#hamapenggerek #petani #klaten



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x