Petani Brebes Dapat Bantuan Pompa Air BBG, Hemat Biaya 65%

PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Bertempat di Gedung Islamic Center, Brebes, 1.228 petani di Kabupaten Brebes menerima bantuan pompa air bahan bakar gas. Pembagian dilakukan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes bersama anggota Komisi VII DPR RI.

Bantuan mesin pompa air konversi bahan bakar gas lengkap dengan peralatan pendukung seperti konverter kit, bracket, regulator, tabung elpiji, serta selang hisap dan buang. Pompa air ini bisa lebih menghemat ongkos produksi pertanian hingga 65 persen. Perbandingannya, untuk dua tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram setara dengan 15 liter BBM jenis pertalite untuk sekali mengairi tanaman.

Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma, mengatakan pompa air BBG ini bisa lebih menghemat biaya produksi pertanian jika dibandingkan dengan pompa air berbahan bakar minyak. Apalagi saat musim kemarau seperti sekarang ini, mayoritas petani tangah kesulitan air untuk pengairan tanaman.

Petani harus lebih sering menyedot air dari saluran irigasi dan sumur bor, sehingga membuat biaya produksi membengkak. Bantuan pompa air sangat efektif bagi para petani sebagai penunjang dalam bercocok tanam.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati, menyampaikan dengan penggunaan pompa air bahan bakar gas, maka petani bisa memperoleh keuntungan lebih banyak.

Menurutnya, penggunaan pompa ini bisa menghemat biaya sekitar 65 persen dalam satu kali masa tanam. Jika sekali tanam para petani biasanya menghabiskan sampai Rp 8 juta biaya produksi, dengan pompa ini bisa menghemat sampai Rp 5,2 juta.

Untuk bisa mendapatkan bantuan pompa air bahan bakar gas, para petani harus menunjukkan pompa air lama yang masih menggunakan bahan bakar minyak. Sedangkan, pompa air lama kemudian dibawa pulang lagi untuk disimpan dan tidak boleh digunakan lagi.