Kompas TV regional sulawesi

Gempa Donggala M6,1 Terjadi akibat Aktivitas Sesar Palu Koro, Begini Penjelasan Pakar

Kompas.tv - 10 September 2023, 07:33 WIB
gempa-donggala-m6-1-terjadi-akibat-aktivitas-sesar-palu-koro-begini-penjelasan-pakar
Gempa Donggala, Sulawesi Tengah terjadi pada Sabtu (9/9/2023) malam. (Sumber: BMKG)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

DONGGALA, KOMPAS.TV - Gempa bermagnitudo (M) 6,1 yang mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Sabtu (9/9/2023) malam terjadi akibat aktivitas Sesar Palu Koro.

Penyebab gempa Donggala tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Donggala M6,1 yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro," ungkap Daryono, Sabtu (9/9) malam, melalui media sosial Twitter atau X.

Ia menjelaskan, episenter gempa bumi yang terjadi pada Pukul 21.43 WIB atau 22.43 WITA tersebut terletak di koordinat 0,02 derajat Lintang Utara (LU) dan 119,77 derajat Bujur Timur (BT).

"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 km barat laut Donggala, Sulawesi Tengah pada kedalaman 20 km," terangnya.

Ia juga menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Donggala M6,1 memiliki mekanisme pergerakan geser mengiri (sinistral strike-slip).

Gempa Donggala M6,1 ini berdampak dan dirasakan di daerah Donggala dengan skala V-VI (lima hingga enam) Modified Mercalli Intensity (MMI).

Baca Juga: Gempa Bumi M 6,3 Guncang Donggala Sulteng, Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG menerangkan, skala VI artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk. Umumnya, skala ini membuat penduduk terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh, dan cerobong asap di pabrik rusak, serta terjadi kerusakan ringan bangunan.

Sedangkan skala V MMI berarti getaran gempa dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, serta bandul lonceng dapat berhenti.



Sumber : BMKG


BERITA LAINNYA



Close Ads x