Kompas TV regional jabodetabek

Sosok Pria yang Tewas Dianiaya 5 Sekuriti Ancol Ternyata Pimpinan Partai Politik di Jakarta Utara

Kompas.tv - 4 Agustus 2023, 16:35 WIB
sosok-pria-yang-tewas-dianiaya-5-sekuriti-ancol-ternyata-pimpinan-partai-politik-di-jakarta-utara
Kolase Foto para pelaku penganiayaan di Ancol Taman Indah, Pademangan, Jakarta Utara dan korbannya Hasanuddin (42). Hasanuddin rupanya menjabat sebagai pimpinan parpol di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

 

Pelaku mengaku ada tekanan atasan

Terkait aksi para pelaku menganiaya korban Hasanuddin, empat sekuriti Ancol mengaku berawal ketika mereka mendapat tekanan dari pimpinan atau kepala sekuriti.

Salah satu tersangka berinisial S mengatakan sebelum Hasanuddin diamankan, ternyata ada beberapa kasus pencurian di Taman Impian Jaya Ancol.

Baca Juga: Sederet Fakta 4 Sekuriti Aniaya Pengunjung Ancol Dikira Copet hingga Tewas

Hal tersebut membuat para sekuriti kerap ditekan atasan untuk meningkatkan keamanan di sekitar destinasi wisata tersebut.

“Karena tekanan dari pimpinan, karena (sebelumnya) ada yang kemalingan motor,” ucap tersangka berinisial S.

Meski begitu, Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP I Gede Gustiyana memastikan kepala sekuriti tidak terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap Hasanuddin.

Sebab, kepala sekuriti itu justru meminta para pelaku tidak menganiaya korban yang saat itu sudah diinterogasi di pos satman kawsan Taman Lumba-lumba. Namun, peringatan dari atasannya itu tidak dihiraukan para pelaku.

"Mereka melakukan kekerasan atas inisiatif sendiri, kepala sekuriti sudah menegaskan jangan diapa-apain si korban ini," kata AKP I Gede Gustiyana.

“Di pos sekuriti itu chief security mendudukan korban di kursi, lalu datang lah tersangka P ini, dia bilang sudah saya saja yang interogasi.”

Baca Juga: Ketika Hakim Sebut Proyek BTS 4G Kominfo sebagai Lingkaran Setan karena Hanya Bagi-bagi Jatah

Saat kepala sekuriti meninggalkan pos, pelaku lantas meminta Hasanuddin mengakui perbuatannya telah melakukan pencurian meski saat itu tidak ditemukan barang bukti.

Dari situ lah para pelaku secara bergilir menganiaya korban hingga lemas dan tak berdaya.
Kepala sekuriti lantas kaget saat salah satu anak buahnya melaporkan keadaan Hasanuddin.

"Chief security ini bilang kenapa sampai dianiaya, lalu perintahkan para tersangka untuk bawa korban ke rumah sakit," sambung Gustiyana.

Namun, meski telah diminta membawa korban ke rumah sakit, namun lagi-lagi para tersangka tidak menghiraukan perintah atasannya itu.

Setelah korban dinyatakan meninggal dunia, para tersangka baru kembali menghubungi atasannya dan berkata jujur mengenai keadaan Hasanuddin. Kepala sekuriti itu pun lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pademangan.




Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x