Kompas TV regional sulawesi

Video Peristiwa Bunuh Diri bukan Untuk Konten Media Sosial

Kompas.tv - 4 Agustus 2023, 12:24 WIB
video-peristiwa-bunuh-diri-bukan-untuk-konten-media-sosial
(Ilustrasi Gambar) Video Peristiwa Bunuh Diri bukan Untuk Konten Media Sosial (Sumber: Kompas Tv Gorontalo)
Penulis : KompasTV Gorontalo

GORONTALO,KOMPAS.TV – Tahun 2023 ini peristiwa bunuh diri di Gorontalo marak terjadi. Hingga bulan Juli 2023, tercatat ada sekitar 25 kasus bunuh diri terjadi di Gorontalo, dengan rentan usia 13 hingga 70 tahun.

Perkumpulan Wartawan di Gorontalo mengimbau kepada masyarakat pengguna internet atau yang aktif bersosial media agar tidak menayangkan atau mengunggah konten gambar atau video peristiwa Bunuh Diri.

Ketua IJTI Gorontalo Eki Gani menuturkan jika, video atau gambar korban bunuh diri bukanlah konten untuk media sosial, bukan gagah-gagahan siapa yang live dari tempat kejadian perkara.

"Masalahnya konten tersebut dapat memicu tindakan orang melakukan hal serupa, sehingganya video atau gambar korban bunuh diri tidak layak untuk dipublikasikan di Media Sosial," kata Eki Gani.

Ia menegaskan, wartawan di Gorontalo telah berkomitmen untuk tidak lagi memberitakan kejadian peristiwa bunuh diri di Gorontalo, sebagai upaya pencegahan tingginya angka bunuh diri di Gorontalo.

Sehingganya perlu pengertian dan perhatian bersama dengan masyarkat pengguna internet, untuk tidak lagi memposting atau share video/gambar kejadian bunuh diri.

"Sebaliknya, kami wartawan Gorontalo akan fokus pada konten edukasi cegah terjadinya bunuh diri," jelasnya.

Sementara itu, Perkumpulan Wartawan di Gorontalo juga meminta pihak kepolisian sesegera mungkin untuk Take-down sejumlah akun Facebook yang masih terdapat gambar serta video konten gantung diri di Gorontalo.

Ketua PWI Gorontalo Fadli Poli mengatakan bahwa, Media Online di Gorontalo sudah menyatakan diri untuk tidak memberitakan lagi kejadian bunuh diri, ini adalah bentuk kepedulian wartawan terhadap tingginya kasus bunuh diri di Gorontalo.

"Sekarang Wartawan sudah membatasi diri, bagaimana dengan masyarakat diluar sana, yang terkadang merasa bangga dengan melakukan live streaming dari lokasi kejadian bunuh diri," kata Fadli Poli.

Ia menuturkan, jika dari hasil pencarian facebook masih terdapat foto-foto dan video yang tak layak tayang, terkait peristiwa bunuh diri, yang masih terpublikasikan di Media Sosial.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x