Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Rawan Mogok, Jenis Truk yang Terlibat Kecelakaan Kereta Api di Semarang Dilarang Lewat Rel

Kompas.tv - 20 Juli 2023, 07:40 WIB
rawan-mogok-jenis-truk-yang-terlibat-kecelakaan-kereta-api-di-semarang-dilarang-lewat-rel
Bangkai truk ringsek imbas kecelakaan dengan Kereta Api Brantas KA 112 relasi Pasar Senen-Blitar di Kota Semarang, Selasa (18/7/2023) malam. (Sumber: Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Jenis truk yang terlibat kecelakaan dengan Kereta Api (KA) Brantas relasi Pasar Senen-Blitar di palang pintu Jalan Madukoro Raya Semarang, Jawa Tengah, rawan macet dan tersangkut di rel.

Truk trailer berlantai rendah atau truk lowboy seperti yang tertabrak KA Blitar di Jembatan Madukoro pada Selasa (18/7) malam itu dilarang melintas di kawasan tersebut.

Menurut Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan, truk lowboy rawan tersangkut saat melintasi pelintasan sebidang. 

Kondisi itu terjadi karena ground clearance atau jarak antara titik terendah kendaraan dan jalan tergolong sangat rendah, yakni sekitar 20 sentimeter.

Saat truk itu melalui pelintasan sebidang yang agak naik, kata Wildan, titik tumpunya agak mengangkat sehingga sumbu belakangnya kehilangan traksi. 

"Ini akan menyebabkan trailer terjebak. Ketika bagian kepala truk bisa melalui rel kedua (di jalur ganda), trailernya menyangkut di rel pertama karena (lantainya) terlalu rendah,” ujar Wildan, Rabu (19/7/2023).

Wildan menyebut, trailer lowboy biasanya mempunyai konfigurasi sistem penggerak 6x4, artinya truk itu punya enam titik roda dengan tiga sumbu roda. 

Baca Juga: 2 Jalur Sudah Dibuka usai Kecelakaan Kereta Api dengan Truk di Semarang, 1 dengan Kecepatan Terbatas

Satu sumbu roda di depan berfungsi sebagai roda kemudi dan dua sumbu roda di belakang sebagai roda penggerak. 

Menurut Wildan, para pengemudi trailer seharusnya paham cara mengaktifkan sistem penggerak 6x4 tersebut, terutama saat kondisi darurat.

”Ini diperlukan pelatihan khusus bagi pengemudi. Jadi, kalau tidak mau terulang, pengemudi harus terlatih," ujarnya.

"Ketika kondisinya sudah menyangkut seperti itu, sopir harus pintar, langsung aktifkan (sistem penggerak) 6x4 sehingga rodanya muter semua, bisa membantu mendorong,” imbuhnya.

Selain itu, Wildan juga menduga adanya pengaruh ketidakrataan jalan. Di pelintasan kereta api sebidang di Jalan Madukoro Raya, kontur jalan tergolong menanjak.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan M Risal Wasal mengatakan, pelintasan kereta api yang menjadi lokasi kecelakaan di Semarang pada Selasa malam itu, memang tidak diperuntukkan bagi truk jenis lowboy

Baca Juga: Hari Ini 10 Perjalanan Kereta Api Terlambat usai Kecelakaan KA Brantas dan Truk di Semarang

Risal menerangkan, kecelakaan truk dengan kereta api tersebut merupakan peristiwa berulang yang sudah terjadi sebanyak tiga kali.

”Menurut informasi, ini sudah (kejadian) yang ketiga. Sudah dilarang sebenarnya. Ini bukan jalur untuk mereka, karena mereka pakai lowboy jadi (rawan) tersangkut, (apalagi) kan itu (badannya) panjang juga,” ucap Risal, Rabu (19/7) dilansir dari Kompas.id.

Sebelumnya, Kereta Api Brantas dengan nomor KA 112 relasi Pasar Senen-Blitar mengalami kecelakaan di palang pintu Jalan Madukoro Raya Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (18/7) malam.

Kereta bermuatan sekitar 615 penumpang itu menabrak sebuah truk trailer yang macet di tengah perlintasan kereta api beberapa waktu sebelum kereta melintas.

Kecelakaan antara kereta api dengan truk yang sempat menimbulkan ledakan itu terekam di kamera ponsel masyarakat yang kemudian diunggah ke media sosial.

Video amatir mengenai kecelakaan kereta dengan truk di Semarang ini pun viral dan menghebohkan warganet.

Baca Juga: Berkaca pada Kecelakaan Kereta Api Brantas di Semarang, Ini Penyebab Kendaraan Mogok di Rel|SINAU

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan tidak ada korban jiwa dari kecelakaan yang terjadi sekitar Pukul 19.32 WIB, Selasa (18/7) itu.

Akan tetapi, satu penumpang mengalami luka akibat melompat dari gerbong kereta saat terjadi kecelakaan. Kini, penumpang tersebut telah mendapatkan perawatan medis.

Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan bahwa perlintasan kereta di Jalan Madukoro sudah bisa dilintasi kereta api mulai pagi ini, Rabu (19/7/2023).

“Dua jalur KA di Semarang sudah dapat dilalui KA kembali. Untuk jalur hilir sudah dapat dilalui dengan kecepatan normal, sedangkan di jalur hulu sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas,” terang Joni, Rabu (19/7/2023).

Meski jalur sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas, ada sepuluh KA yang mengalami keterlambatan karena menunggu antrean.


 



Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x