Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Polisi Temukan Potongan Kepala, Misteri Pembunuhan Disertai Mutilasi di Sleman Mulai Terungkap

Kompas.tv - 16 Juli 2023, 07:40 WIB
polisi-temukan-potongan-kepala-misteri-pembunuhan-disertai-mutilasi-di-sleman-mulai-terungkap
Pada Sabtu (15/07/2023) sore, polisi menemukan potongan tubuh manusia yang disebar pelaku di sejumlah tempat, di Dusun Gimberan, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (Sumber: Twitter @merapi_uncover)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya polisi mengungkap misteri kasus pembunuhan disertai mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Dusun Kelor, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (12/07/2023) lalu, mulai menemukan titik terang.

Pada Sabtu (15/07/2023) sore, polisi menemukan potongan tubuh manusia yang disebar pelaku di sejumlah tempat, di Dusun Gimberan, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Meski ditemukan di lokasi yang berbeda, namun polisi menduga potongan tubuh berasal dari korban yang sama. Adapun potongan tubuh yang ditemukan polisi di lokasi kedua ini adalah bagian kepala, kaki dan tangan.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi menyebut, kepala yang ditemukan diduga berasal dari korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di lokasi pertama.

"Tadi kegiatan penyusuran di TKP untuk mencari barang bukti lain, yang belum kita temukan kemarin. Kemudian setelah kita susur lagi, ditemukan potongan kepala. Dugaannya punya korban," kata Endriadi saat dihubungi awak media, Sabtu (15/7/2023) malam.

Baca Juga: Update Temuan Mayat Korban Mutilasi di Sleman, Tim SAR Sisir Sungai Cari Potongan Tubuh Lain

Menurut Endriadi, petugas menyisir beberapa lokasi di sekitar Sungai Krasak. Selain menemukan kepala yang ditanam pelaku, polisi juga menemukan tulang dan beberapa barang bukti lainnya yang diduga milik pelaku.

Potongan tubuh yang ditemukan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.

"Barang bukti di TKP tadi ada kompor, ada tali, pisau, sandal. Sandal pelaku," pungkas Endriadi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x