Kompas TV regional jabodetabek

Perlintasan KA di St. Pasar Minggu Akan Ditutup, Warga Minta Terowongan dan Jembatan Penyeberangan

Kompas.tv - 26 Juni 2023, 12:23 WIB
perlintasan-ka-di-st-pasar-minggu-akan-ditutup-warga-minta-terowongan-dan-jembatan-penyeberangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) berencana menutup perlintasan sebidang rel kereta api di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tepatnya di dekat Masjid Al Makmur. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) berencana menutup perlintasan sebidang rel kereta api di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tepatnya di dekat Masjid Al Makmur. 

Saat ini, tahap sosialisasi tengah dilakukan. Salah satunya dengan memasang spanduk pengumuman di perlintasan tersebut. 

"Uji coba penutupan pintu pelintasan kereta api Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mulai hari ini sampai dengan seterusnya pengguna jalan agar menggunakan jalur alternatif," demikian tertulis di spanduk tersebut. 

Namun, rencana itu mendapat penolakan dari masyarakat. Mereka keberatan harus menempuh perjalanan yang lebih jauh, jika perlintasan itu ditutup. 

Baca Juga: Protes Penutupan U-Turn Antasari, Warga: yang Bikin Macet Mobil Antar-Jemput Sekolah Swasta

Selama ini, perlintasan itu digunakan warga untuk berangkat kerja, sekolah, aktivitas sehari-hari lainnya, hingga digunakan pedagang yang mendorong gerobaknya untuk berjualan di Pasar Minggu. 

"Kalau mau tutup silakan itu hak DJKA, hak Dishub. Kalau memang ditutup, pihak yang berwenang harus ada solusi lain," kata salah satu warga Pasar Minggu, Sunardi (55) seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/6/2023). 

"Kalau ditutup tapi tidak ada akses untuk arah ke pasar, otomatis banyak warga yang mengeluh, yang jelas merasa terganggu," tambahnya. 

Sunardi menerangkan, penutupan akses akan memberatkan pedagang kecil keliling. Seperti penjual kelapa, pedagang bakso, pedagang siomay, penjual buah keliling, dan masih banyak lagi.

"Jangan ditutup, terus malah 'jalan ke mana silakan'. Itu namanya bisa tutup jalan tapi enggak kasih solusi. Kalau mereka (pedagang) muter kejauhan lah, sampai JPO putaran tapal kuda Tanjung Barat itu?" ujarnya. 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x