Kompas TV regional sumatra

Kronologi 2 Waria Diperas Rp50 Juta oleh Polisi, Berawal dari Open BO lalu Digerebek di Hotel

Kompas.tv - 25 Juni 2023, 06:30 WIB
kronologi-2-waria-diperas-rp50-juta-oleh-polisi-berawal-dari-open-bo-lalu-digerebek-di-hotel
Dua waria bernama Fury dan Deca didampingi kuasa hukumnya saat membuat laporan ke SPKT Polda Sumut, Jumat (23/6/2023). Dua waria ini ngaku diperas diduga personel polisi di gedung Polda Sumut. (Sumber: TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

MEDAN, KOMPAS.TV - Berikut kronologi dua orang waria yang mengaku diperas oleh personel polisi sebesar Rp50 juta.

Dilansir dari Tribun Medan, dua waria bernama Deca dan Fury menjadi korban pemerasan saat diperiksa oleh personel Polda Sumut pada 20 Juni lalu.

Deca menceritakan, kejadian tersebut bermula saat dirinya mendapat pesan singkat melalui WhatsApp dari seorang laki-laki bernama Hans.

Laki-laki tersebut lantas melakukan open BO kepada Deca agar diilayani di sebuah hotel di kawasan Jalan Ringroad, Kota Medan, pada Senin 19 Juni 2023 lalu.

"Jadi di jam 19.11 WIB, aku dapat WhatsApp dibilang lu bisa open BO ST katanya, aku bilang bisa. Dia tanya tarif berapa terus," kata Deca kepada awak media di kantor LBH Medan, Jumat (23/6/2023).

Karena ingin berhubungan dengan dua waria sekaligus, laki-laki tersebut kemudian meminta Deca untuk mencarikan satu waria lagi. Ia lantas menghubungi rekannya bernama Fury.

"Kami bareng-bareng ke hotel, sempat nunggu lama lalu kami naik ke lantai tiga kamar nomor 301," ungkapnya.

Saat sudah masuk di dalam kamar, Deca mengatakan ia dan rekannya langsung bertemu dengan laki-laki yang memesan mereka.

Keduanya kemudian diminta untuk melepas pakaian tapi ditolak karena ingin menerima uang panjar lebih dulu.

Laki-laki tersebut kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan tak lama kemudian pintu kamar hotel mereka digedor dari luar.

Baca Juga: Dua Waria Medan Lapor Polda, Mengaku Diperas Polisi Rp50 Juta Agar Tidak Ditahan

Saat pintu dibuka, ternyata ada sejumlah pria berpakaian preman yang diduga polisi akan melakukan penggerebekan.

"Di situ terjadi penggerebekan itu, enggak ada alasan apa pun, mereka langsung nangkap kami. Ada sekitar delapan orang," jelasnya.

Deca mengungkapkan bahwa dirinya sempat memberontak dan mempertanyakan surat penangkapan terhadap dirinya dan temannya itu.

"Kami tanya mana surat penangkapan, cuma ditunjukin kertas saja," ungkapnya.

Saat polisi itu melakukan pemeriksaan di kamar, laki-laki yang memesannya pun keluar dari dalam kamar mandi.

Oknum polisi tersebut kemudian menemukan sabu dari tangannya.



Sumber : Tribun Medan


BERITA LAINNYA



Close Ads x