Kompas TV regional jabodetabek

Koalisi Pejalan Kaki Minta Trotoar di Depan Kedubes AS Segera Dibuka untuk Pejalan Kaki

Kompas.tv - 7 Juni 2023, 08:25 WIB
koalisi-pejalan-kaki-minta-trotoar-di-depan-kedubes-as-segera-dibuka-untuk-pejalan-kaki
Koalisi Pejalan Kaki meminta Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat, untuk segera menyelesaikan persoalan penutupan trotoar di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Koalisi Pejalan Kaki meminta Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat, untuk segera menyelesaikan persoalan penutupan trotoar di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengingatkan, trotoar adalah ruang publik.

"Jadi maksud saya ketika ini bicara ruang publik, kami berharap ini secepatnya diselesaikan, kita ingatkan Pemprov DKI Jakarta dan juga pemerintah nasional," kata Alfred, Selasa (6/6/2023).

Menurutnya, penutupan trotoar ini tidak ada kaitannya dengan pengamanan Kedubes AS. Ia yakin Kedubes AS punya sistem pengamanan yang sudah baik.

Baca Juga: Ada Rekayasa Lalin Satu Arah di Jl Muhi Raya Kebayoran Lama dan 10 Jalan Lain, Ini Daftarnya

Ia menyatakan volume pejalan kaki yang melintasi trotoar yang ditutup itu, selama ini cukup tinggi.

"Jangan menyangkutpautkan penyediaan ruang publik dengan pengamanan, itu berbeda. Pengamanan pastinya mereka sudah punya pola yang sangat baik sekali. Tapi kan ruang publik itu kan memang harus diakses, karena apa? pejalan kali di sana itu volumenya cukup tinggi," tuturnya.

Ia menuturkan, dalam undang-undang lalu lintas, disebutkan jika setiap jalan itu wajib dilengkapi dengan pelengkap jalan berupa trotoar. Trotoar itu merupakan hak dasarnya pejalan kaki yang harusnya dipenuhi.

Adapun penutupan trotoar ini sudah terjadi sejak lama, yakni pada era Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Dari zaman Pak Jokowi sebagai Gubernur DKI. Kami sudah menyampaikan itu kepada Pemprov DKI Jakarta agar fasilitas publik yang merupakan hak dasar pejalan kaki harus di buka yang di depan Kedubes AS," tegas Alfred, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Pengendara Motor Wanita Tewas Tertabrak Truk Saat Nekat Lawan Arah!

Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait penutupan trotoar di depan kantor Kedubes AS.

"Dinas Bina Marga DKI Jakarta dan juga Kemenlu RI dan Kedubes AS untuk mendapatkan solusi teknis terbaik bagi semua pihak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI, Wiwik Wahyuni kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/6).


Wiwik mengatakan diperlukan koordinasi karena memperhatikan antusias dan aspirasi masyarakat untuk dapat menggunakan trotoar jalur pejalan kaki di depan Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan itu.

"Memperhatikan animo dan aspirasi masyarakat untuk dapat menggunakan trotoar jalur pejalan kaki di depan Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan dan juga memperhatikan bahwa pada area tersebut juga terdapat perimeter pengamanan Kedubes," terangnya.

Baca Juga: Soal Recall 4.748 Unit Veloz, Avanza, Reize, Xenia dan Rocky, Ini yang Harus Dilakukan Pemilik Mobil

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y Kim mengatakan, bersedia membuka penutup trotoar di depan kantornya dan siap berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia.

"Aksesibilitas, keamanan, dan walkability adalah faktor pertimbangan penting untuk kota besar seperti Jakarta. Kami menyambut baik dan menantikan kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk pembukaan kembali trotoar di depan Kedubes AS," kata Sung Y Kim seperti dikutip lewat akun Twitter resminya @USAmbIndonesia, Selasa.

Diketahui, trotoar di depan Kedubes AS itu sudah sejak lama ditutup dengan besi, beton dan kawat berduri sehingga tak bisa dilewati pejalan kaki. 

Pasalnya, trotoar yang membatasi Jalan Medan Merdeka Selatan dengan Gedung Kedubes AS itu ditutup menggunakan beton moveable concrete barrier (MCB) dan kawat berduri.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x