Kompas TV regional sulawesi

Dukung Remaja Korban Pemerkosaan 11 Pria di Sulteng, Gerakan Perempuan Bersatu Gelar Doa Bersama

Kompas.tv - 5 Juni 2023, 08:39 WIB
dukung-remaja-korban-pemerkosaan-11-pria-di-sulteng-gerakan-perempuan-bersatu-gelar-doa-bersama
Gerakan Perempuan Bersatu menggelar doa bersama serta aksi bakar lilin di halaman parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, Sulawesi Tengah pada Minggu (4/6/2023) malam. (Sumber: Antaranews)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

PARIGI MOUTONG, KOMPAS.TV - Gerakan Perempuan Bersatu (GPB) memberikan dukungan untuk R, remaja 15 tahun yang diperkosa 11 orang hingga mengalami sakit dan terancam angkat rahim.

GPB menggelar doa bersama serta aksi bakar lilin di halaman parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, Sulawesi Tengah pada Minggu (4/6/2023) malam.

Nurlaela Lamasituju, perwakilan Gerakan Perempuan Bersatu di Palu mengatakan kekerasan seksual sudah sangat sering terjadi dan berulang, terutama pada perempuan dan anak.

Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan kasus-kasus yang berhubungan dengan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak kerap kali terabaikan oleh banyak orang.

Baca Juga: Ini Identitas 11 Tersangka Kasus Pemerkosaan Anak 15 Tahun di Parimo, Ada Kades hingga Perwira Polri

Oleh karena itu, Ia menegaskan bahwa perlindungan pada anak adalah hal paling utama yang harus terus dikampanyekan serta diperjuangkan sampai saat ini.

"Pesan yang ingin kami sampaikan pada malam ini melalui doa bersama adalah dukungan yang sepenuh-penuhnya untuk kesembuhan adik R," kata Nurlaela, seperti dikutip dari Antara.

Dia mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan perlindungan pada perempuan dan anak, sehingga kasus yang menimpa korban R, tidak lagi berulang pada masa mendatang.

Dia meminta seluruh pihak untuk bekerja secara kolaboratif dan bersama-sama dalam proses penanganan dan pendampingan terhadap korban.

"Dengan ditangani dan ada penghukuman bagi pelaku, kemudian memastikan bahwa ada efek jera bagi pelaku. Serta adanya kepastian kebenaran dan keadilan bagi korban," katanya.



Sumber : Kompas TV, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x