Kompas TV regional papua maluku

Update Kondisi Pekerja BTS yang Sempat Disandera KKB, Kapolda Papua: Pendarahannya Sudah Berhenti

Kompas.tv - 14 Mei 2023, 15:33 WIB
update-kondisi-pekerja-bts-yang-sempat-disandera-kkb-kapolda-papua-pendarahannya-sudah-berhenti
Foto arsip. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan kondisi terkini pekerja pembangunan BTS milik Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang sempat disandera KKB, Minggu (14/5/2023). (Sumber: ANTARA/Evarukdijati)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkap kondisi terkini pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) atau menara komunikasi milik Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Fakhiri mengatakan para pekerja proyek PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) itu sudah bersama masyarakat di Distrik Okbab.

Melalui keterangan tertulis, dia mengatakan kondisi para korban yang sempat disandera itu telah berangsur membaik.

Korban penyanderaan yang terluka karena dianiaya anggota KKB, kata dia, sudah mendapat perawatan medis di puskesmas setempat.

Update terakhir (Sabtu) sore, pendarahan pada korban sudah berhenti. Kami berharap, malam ini kepala distrik sudah bisa sampai di Kampung Okbab," kata Irjen Fakhiri, Minggu (14/5/2023), dilansir dari Antara.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, tiga korban telah bersama masyarakat setempat.

"Tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga: Ini Nasib Pekerja BTS yang Disandera KKB Papua, Polisi Sebut Kini Diamankan Tokoh Masyarakat

Sebelumnya polisi menyebut ada empat warga yang disandera para pelaku, namun Irjen Fakhiri mengatakan hanya dua pekerja PT IBS yang disandera.

"Total itu ada empat orang, tiga itu pendatang (pekerja PT IBS) yang kena bacok, yang satu orang Papua, dia tidak diapa-apain," kata Irjen Fakhiri di Merauke, Sabtu (13/5/2023) malam, sebagaimana dilaporkan Kompas.com.

"Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke puskesmas, yang dua ditahan (disandera -red)," imbuhnya.

Fakhiri menjelaskan, satu korban yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Peas Kulka, saat kejadian langsung menghindar dan tidak ikut ditahan.

Ia juga mengungkapkan, dua orang yang disandera telah diamankan oleh tokoh masyarakat setempat setelah dilakukan koordinasi dengan Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Wakil Bupati Pegunungan Bintang Kris Bakweng Uropmabin.

"Dua korban yang ditahan, atas pendekatan tokoh masyarakat dan agama, akhirnya diserahkan dan dibawa ke puskesmas untuk mendapat pengobatan, itu yang disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil," terangnya.

Irjen Fakhiri memastikan aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat akan segera mengevakuasi para korban ke Distrik Oksibil.

Baca Juga: Daftar Nama 4 Pekerja BTS yang Disandera KKB di Papua, Dua Orang Luka-luka

Mengenai para pelaku yang menggunakan senjata tajam saat menyerang korban, ia menyebut pihaknya masih mencari bukti-bukti.

"Yang melakukan itu memang tidak dikenal oleh masyarakat Okbab, jadi kuat dugaan itu KKB, tapi kita butuh pembuktian," jelasnya.

Kasus penyanderaan terjadi di Distrik Okbab setelah tiga pekerja PT IBS bersama Kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang, mendarat di Lapangan Terbang Okbab, pada Jumat (12/5) pagi.

Saat mendarat, ada sejumlah orang, dua diantaranya memegang senjata tajam, menyerang dan mengancam mereka. Tiga korban terluka dan satu berhasil melarikan diri.

Sementara dua pekerja lainnya ditahan oleh para pelaku yang meminta tebusan uang Rp500 juta.

Benyamin Sembiring yang merupakan pekerja PT IBS yang berhasil melarikan diri, sudah dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (13/5/2023) siang dan saat ini dirawat di RS Marthen Indey.


 




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x