Kompas TV regional sumatra

Heboh Beruang Madu di Jambi Mulai Merangsek ke Permukiman, Warga Ketakutan

Kompas.tv - 4 Mei 2023, 12:12 WIB
heboh-beruang-madu-di-jambi-mulai-merangsek-ke-permukiman-warga-ketakutan
Beruang madu (Helarctos Malayanus) (Sumber:tn.tesso nelo.KLHK -)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Beruang madu (Helarctos Malayanus) di kawasan Desa Teluk Kulbi dan desa sekitarnya di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, mulai merangsek ke permukiman dan perkebunan sejak Maret 2023 lalu. Hal ini membuat warga was-was dan ketakutan. Mereka khawatir saat beraktivitas diterkam beruang.

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi melalui resort Tungkal Ilir menurunkan tim ke kawasan tersebut  untuk melakukan pemetaan.

Kepala Resort BKSDA Tungkal Ilir Abu Syauqi, Kamis, mengatakan pihaknya menurunkan tim untuk menganalisa lingkungan di mana beruang madu (Helarctos Malayanus) tersebut berada, apakah masih berada di sekitar perkebunan dan permukiman warga, atau sudah kembali masuk ke dalam hutan sebagai habitatnya. Hal ini yang masih dicari tahu keberadaannya.

Tim, kata dia, sedang menganalisa hal itu untuk melihat posisi dan memudahkan penangkapan dan risiko terkecil saat dilakukan penangkapan.

Baca Juga: Terekam CCTV! Beruang Madu Masuk Permukiman Warga di Rokan Hilir dan Memangsa Ternak

"Kita turunkan tim ke desa sebelahnya juga karena ada laporan juga dan pihak BKSDA sudah komunikasi dengan kepala Desa Teluk Kulbi dan sekitarnya dan perlu dilakukan penganalisaan lebih dahulu sebelum dilakukan penangkapan," kata Abu Syaugi dikutip dari Antara Kamis (4/5/2023).

Penangkapan beruang madu tersebut, kata dia, membutuhkan peralatan khusus yang harus izin karena merupakan barang milik negara. "Kita butuh izin dengan surat menyuratnya terlebih dahulu," ujarnya.

Ia mengharapkan tim yang diturunkan akan menemukan lokasi di mana beruang tersebut akan ditangkap. "Nantinya hasil analisis itu yang menjadi dasar kita untuk melakukan penangkapan di mana yang tepat dilakukan," kata Abu Syaugi.

Dikutip dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, beruang madu mempunyai panjang tubuh sekitar 1,4 meter dengan tinggi punggungnya sekitar 70 cm. Beruang madu dewasa mempunyai berat tubuh antara 50-65 kg. Dengan ukuran tubuh ini, menjadikan beruang madu sebagai beruang terkecil jika dibandingkan dengan 8 jenis beruang yang ada di dunia.


 

Beruang madu berwarna hitam, dengan bulu yang keputih-putihan atau kuning di dadanya. Moncongnya berwarna lebih cerah dari warna dadanya. Beruang madu mempunyai kuku yang panjang-panjang dan terdiri dari masing-masing lima pada sepasang kaki depan dan belakang. Kaki depannya menghadap ke dalam dan tapaknya licin.

Dengan kukunya dan bentuk kakinya inilah beruang madu mampu memanjat pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi dengan cepat dan mudah.

Keluarnya beruang madu dari habitat aslinya pertanda bahwa habitat asli sudah tidak bisa menyediakan kebutuhan dasar yang layak bagi beruang madu. Masuk ke perkampungan dan kebun masyarakat merupakan pilihan terakhir untuk mempertahankan hidup.

Baca Juga: Bayi Beruang Madu Lahir Alami di Taman Wisata Lembah Hijau

Habitat yang rusak maupun terisolir merupakan ulah manusia yang tak pernah ramah dengan alam. Sehingga terjadinya konflik tak akan terselesaikan dengan sekadar menangkap dan memindahkan (translokasi) individu beruang madu. Menyediakan habitat yang layak untuk satwa liar merupakan tanggungjawab manusia sebagai khalifah di muka bumi.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x