Kompas TV regional sumatra

Istri Bripka AS Ungkap Kejanggalan pada Kematian Suaminya: Saya Tak Percaya Dia Bunuh Diri

Kompas.tv - 25 Maret 2023, 11:13 WIB
istri-bripka-as-ungkap-kejanggalan-pada-kematian-suaminya-saya-tak-percaya-dia-bunuh-diri
Jeni Irene Simorangkir, istri Bripka Arfan Saragih (kiri), dalam Kompas Petang Kompas TV, Jumat (24/3/2023), membeberkan sejumlah kejanggalan pada kematian suaminya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jeni Irene Simorangkir, istri Bripka Arfan Saragih atau Bripka AS, polisi yang diduga meninggal dunia karena meminum racun sianida, membeberkan sejumlah kejanggalan pada kematian suaminya.

Menurut Jeni, saat bangun tidur pada 3 Februari 2023 lalu, Bripka AS melihat ponselnya dan menyebut bahwa dirinya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Jadi, tanggal 3 bulan 2, almarhum bangun tidur, Bripka Arfan Saragih, dia melihat handphone dan membacakan bahwasanya ia sudah menjadi tersangka,” kata Jeni dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Jumat (24/3/2023).

Lalu, kata dia, Bripka AS mempertanyakan alasan dirinya tetap dijadikan tersangka.

“Lalu, beliau mengatakan kepada saya, ‘Kenapa ya saya masih dijadikan tersangka, sementara saya sudah membayar,’” ujar Jeni menirukan ucapan suaminya kala itu.

Baca Juga: Kuasa Hukum Bripka AS Surati Kapolri Hingga Kabareskrim, Minta Bentuk Timsus Pencari Fakta!

“Jadi saya menjawab, ‘Ya sudahlah Pi, mungkin seperti itu prosesnya’. Jadi beliau mengatakan, ‘Berarti benar yang dikatakan Bapak Kapolres, akan membuat menderita anak dan istri,’” lanjutnya.

Saat ditanya siapa yang mengatakan hal itu, Jeni menegaskan, menurut suaminya, yang mengatakan hal itu adalah Kapolres Samosir.

“Kapolres Samosir, Bapak Yogi. Itu yang disampaikan Bripka Arfan Saragih kepada saya.”

“Lalu di tanggal 23, setelah dia selesai apel pagi, dia datang ke rumah. Dia bilang handphone-nya disita, dan dikasih waktu dalam waktu dua minggu, mencari uang Rp400 juta. Habis itu, Bapak Kapolres bilang kepada almarhum, 'Saya tidak takut, mau siapa backing-mu,'” tutur Jeni.

“'Bintang satu, bintang dua, saya tidak takut. Tapi kalau bintang tiga baru saya takut.' Begitu kata almarhum kepada saya."

Jeni menambahkan, dirinya tidak percaya sang suami meninggal dunia karena bunuh diri. Sebab, menurutnya, Bripka AS sudah memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah.

Selain itu, Jeni mengaku pihak Polres Samosir tidak merespons laporannya terkait Bripka AS, dengan alasan belum 3x24 jam.

“Suami saya kan sudah punya itikad baik untuk menyelesaikan masalahnya, jadi saya tidak percaya kalau suami saya dikatakan bunuh diri. Kenapa setelah dia sudah menyelesaikan masalahnya, malah dikatakan bunuh diri?”

“Dan pada waktu saya datang ke Polres Samosir untuk membuat laporan, mereka tidak merespons saya, dengan alasan belum 3x24 jam, dan saya juga tidak dibawa ke TKP,” tuturnya.

Baca Juga: Pengakuan Istri Bripka AS, Suaminya Sempat Diancam Sebelum Meninggal Dunia

Ia menduga ada yang ditutup-tutupi terkait penemuan mayat sang suami pada Senin, 6 Februari 2023 lalu.

“Menurut saya ada yang ditutupi, karena pada waktu ditemukan mayat suami saya, di hari Senin, tanggal 6, saya sejak jam 10 pagi sudah berada di Polres Samosir.”

“Di kepala bagian belakang itu lunak, keluar darah, di bagian telinga keluar darah, di bagian mulut juga darah. Mukanya juga lebam-lebam,” tuturnya.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x