Angka Pernikahan Dini di Jawa Tengah Masih Tinggi

SEMARANG, KOMPAS.TV - Ditemui saat diskusi tentang perlindungan anak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Naning Puji Julianingsih, Spesialis Perlindungan Anak Unicef Wilayah Jawa menegaskan, meski tren sudah menurun, namun angka pernikahan dini masih terbilang tinggi.

Di Jawa Tengah sendiri, ada beberapa daerah seperti Purwodadi, Pemalang dan Cilacap. Sementara untuk Wonosobo dulu tinggi, tapi saat ini sudah mengalami penurunan.

Biasanya, anak yang menikah yaitu sebagian besar perempuan ini di bawah usia 19 tahun, yakni antara usia 15 hingga 18 tahun. Pernikahan dini ini disebabkan beberapa faktor seperti faktor lingkungan, orangtua dan kondisi anak yaitu karena pergaulan bebas. Oleh karena itu, pemerintah dan pemerhati anak harus segera mencegah pernikahan dini.

“Tren pernikahan dini sudah menurun. Namun, karena memang populasi di Jawa Tengah ini besar, jadi masih di atas rata-rata nasional yaitu sekitar 9,75 persen,”ujar Naning.

Sementara itu, Hening Budiyawati, pengurus Yayasan Setara yang selama ini konsisten terhadap perlindungan anak menegaskan, perlu langkah konkret untuk mencegah terjadinya pernikahan dini yakni dengan gencar sosialisasi dampak dari pernikahan dini.

Dampak dari pernikahan dini sangat fatal, yaitu mereka jelas secara ekonomi belum mampu untuk kesehatan, apalagi jika pada anak perempuan dalam kondisi hamil yang semestinya belum saatnya dan dampak lainnya.

“Yang harus menjadi perhatian dari utamanya orangtua yaitu dampak pendidikan, kesehatan, bahkan sampai mengancam jiwa. Serta masyarakat di lingkungan anak itu tinggal yang harus diberi edukasi supaya lingkungan itu juga mendukung keluarga untuk bertanggungjawab terhadap pemenuhan anak,”ucap Hening.

Menurut Hening, ada beberapa upaya pencegahan yang harus dilakukan seperti penyediaan pendidikan formal yang memadai, sosialisasi pendidikan seks, mendorong kesetaraan gender dan mensosialisasikan bahaya atau dampak pernikahan dini kepada masyarakat luas.

#pernikahandini #jawatengah #perlindungananak