Kompas TV regional peristiwa

Krisis Air Tawar Gili Trawangan dan Meno Genap Sepekan, Warga: Toilet Saya Baunya, Ya Ampun!

Kompas.tv - 8 Desember 2022, 06:00 WIB
krisis-air-tawar-gili-trawangan-dan-meno-genap-sepekan-warga-toilet-saya-baunya-ya-ampun
Pantai timur Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Genap sepakan sudah krisis air tawar melanda Gili Trawangan dan Gili Meno, Kamis (8/12/2022). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari

Keluhan dan protes terkait pemutusan pasokan air tawar di Gili Trawangan dan Gili Meno tak cuma disuarakan warga setempat. Sejumlah warga asing pun meradang.

Kat Sukh misalnya. Warga Rusia yang bermukim di Gili Trawangan sejak menikah dengan suaminya yang berkewarganegaraan Indonesia pada 2019 itu kesal lantaran ia kesulitan menjalankan aktivitasnya sehari-hari tanpa pasokan air tawar yang lancar. 

“Saya tidak bisa memandikan anak saya, cuci piring dan baju seperti biasa. Kembalikan air seperti semula!” tulisnya di laman Gilipedia, grup Facebook para penghuni dan tetamu di Tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air).

Ibu satu anak balita itu kini terpaksa membeli tiga galon air tawar setiap hari untuk aktivitasnya sehari-hari. 

“Tiga galon sehari untuk mandi, cuci piring, baju, toilet, juga minum, tapi itu tidak cukup. Toilet saya baunya minta ampun karena tidak ada cukup air,” keluh Kat saat ditemui Kompas.tv, Rabu (7/12).

Sementara, pilihan untuk beralih berlangganan pada PDAM, disebutnya bukan pilihan bijak. Lantaran, perusahaan penyuplai air tawar yang baru beroperasi sejak awal 2022 itu dinilainya tak profesional.

“Teman saya sudah daftar untuk pasang meter baru ke PDAM bulan lalu, dan sudah bayar (pemasangan instalasi pipa meter), tapi sampai sekarang belum juga dipasang, jadi tidak ada air tawar,” tuturnya.

Polemik air tawar yang tak cuma merugikan warga lokal dan asing tapi jelas berimbas pada pariwisata di Tiga Gili itu, disebutnya bakal membuat para investor hengkang. 

This is crazy! They can’t do like this! Orang-orang akan pergi dan memilih untuk ber-invest di tempat lain karena tak ada perlindungan untuk investasi,” ujarnya kesal.

Baca Juga: Heboh Catcalling Gili Trawangan, Warga Ungkap Pengalaman Serupa: Saya Diludahi, Ujungnya Baku Hantam

Sebagai informasi, sejak 1 Desember lalu, pasokan air tawar dari PT BAL diputus mendadak. Adapun pemutusan pasokan air tawar itu dilakukan berdasarkan surat permintaan penutupan dan penghentian kegiatan operasi dan distribusi air ke pelanggan dari PT Gerbang NTB Emas (GNE) selaku badan usaha milik daerah yang bermitra dengan PT BAL. 

Surat permintaan penutupan dan penghentian kegiatan operasi dan distribusi air tawar ke pelanggan dari PT GNE ke PT BAL, perusahaan penyuplai air tawar di GIli Trawangan dan Gili Meno. (Sumber: Istimewa)

Dalam surat bertanggal 1 Desember 2022 itu, Direktur Utama PT GNE Samsul Hadi menyebut, penghentian kegiatan operasi PT BAL itu terkait dengan upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi NTB tentang pencabutan izin pengambilan air tanah PT GNE tanggal 1 November 2022.

Sementara, perusahaan penyuplai air tawar yang baru beroperasi sejak awal tahun 2022, PDAM Amerta Dayan Gunung yang bermitra dengan PT TCN menuai penolakan dari warga lantaran menerapkan pemasangan meter air yang dinilai memberatkan warga.


 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x