Kompas TV regional peristiwa

Satu Orang Terseret Arus Ditemukan, Total Ada Enam Korban Meninggal Banjir dan Tanah Longsor di Bali

Kompas.tv - 18 Oktober 2022, 21:06 WIB
satu-orang-terseret-arus-ditemukan-total-ada-enam-korban-meninggal-banjir-dan-tanah-longsor-di-bali
Jalur utama Denpasar ke Gilimanuk dan sebaliknya, dari Gilimanuk ke Denpasar, sudah dibuka untuk kendaraan besar dengan penerapan sistem buka tutup, Selasa (18/10/2022). (Sumber: BPBD Provinsi Bali)

BADUNG, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali melaporkan, ada enam korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Bali, Selasa (18/10/2022).

Sore ini (18/10), tim search and rescue (SAR) menemukan satu korban meninggal dunia yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret banjir di Jembrana.

Lima korban meninggal lainnya terdiri dari satu korban meninggal di Bangli, satu korban meninggal di Tabanan, dan tiga korban meninggal di Karangasem.

Melalui situs resmi BPBD Provinsi Bali, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengunjungi rumah duka para korban meninggal bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Mereka menyampaikan bela sungkawa dan memberikan santunan kematian sebesar Rp15 juta untuk keluarga korban meninggal dunia dari Pemprov Bali.

Baca Juga: Banjir Bandang, Jalur Denpasar Gilimanuk Lumpuh

Di sisi lain, Rentin menyatakan, akses lalu lintas berupa jalan dan jembatan di wilayah Mendoyo, Jembrana, dalam proses pemulihan.

”Sekitar pukul 14.15 WITA jalur utama Denpasar ke Gilimanuk dan sebaliknya, dari Gilimanuk ke Denpasar, sudah dibuka untuk kendaraan besar dengan penerapan sistem buka tutup,” jelas Rentin, Selasa (18/10/2022).

”Material banjir bandang yang menutupi jembatan sejak kemarin sore sudah dibersihkan oleh tim gabungan," lanjut dia.

Ia juga menjelaskan bahwa pengananan bencana di Jembrana hari ini fokus pada pemantapan manajemen posko, terutama pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat di tempat pengungsian, pembersihan rumah penduduk yang terdampak, dan pembersihan material dibawah jembatan.


Baca Juga: Tak Ada Akses Air, Warga Jembrana Bali Sulit Bersihkan Rumah dari Lumpur Pascabanjir

Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana I Made Budiasa mengatakan, warga di Jembrana terdampak bencana banjir sejak Minggu (16/10/2022), masih bertahan di tempat pengungsian yang disediakan di wilayah Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring; dan di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

”Kami sudah membuat dapur umum dan mengirimkan bahan makanan serta kebutuhan obat-obatan,” kata Budiasa, Selasa (18/10/2022), dilansir dari Kompas.id.

Budiasa menambahkan, Pemkab Jembrana masih mendata dampak bencana banjir bandang tersebut dan berupaya memulihkan fasilitas umum, termasuk air bersih dan listrik, yang sebelumnya terganggu akibat bencana banjir bandang tersebut.

 



Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x