Kompas TV regional berita daerah

Jelajah Rote, Rekatkan Solidaritas Satu Indonesia

Kompas.tv - 14 Agustus 2022, 21:02 WIB
jelajah-rote-rekatkan-solidaritas-satu-indonesia
Sebagian peserta Jelajah Rote 2022 usai gowes di Kota Kupang, Minggu (14/08) sore, sebelum bertolak ke Kabupaten Rote Ndao. (Sumber: Istimewa)
Penulis : KompasTV Kupang

KUPANG, KOMPAS.TV - Tatkala menyebut nama Rote, banyak orang bertanya: Rote itu ada dimana? Bagi orang Indonesia, pernyataan ini sesungguhnya konyol, sebab sejak sekolah dasar telah belajar tentang batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Rote adalah batas selatan wilayah NKRI. Terbarat adalah Sabang (Aceh), tertimur Merauke (Papua), dan paling utara Miangas (Sulawesi Utara).

Sudahlah, kita abaikan saja pertanyaan seperti itu. Mungkin mereka sudah lupa. Hal ini juga sangat manusiawi.

Akan tetapi, pertanyaan tadi juga bisa menunjukkan betapa Rote merupakan salah satu daerah yang tidak populer di negeri ini. Tidak populer juga bisa dipicu beberapa sebab, antara lain daerahnya teramat jauh dari ibukota negara sehingga tidak dikenal.

Rote juga termasuk daerah terluar sehingga kurang mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Apalagi, di jaman sekarang publik cenderung lebih mengenal daerah yang viral di media sosial. Rote sejauh ini belum pernah menjadi viral.

Pulau Ndana

Yang perlu diketahui adalah Rote merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Letaknya paling selatan yang berbatasan langsung dengan Australia. Di wilayah ini dihuni sekitar 165.807 jiwa yang mayoritas adalah petani tradisional dengan pendapatan per kapita rata-rata Rp 2,9 juta. Daerah ini pun agak terpencil. Untuk menuju ke Rote, pengunjung harus terlebih dahulu melalui Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT.

Letaknya yang jauh di selatan membuat Rote nyaris tersisihkan. Bahkan, banyak pula warga Indonesia yang tidak mengetahui keberadaan Pulau Rote. Itu sebabnya, Rote tidak menjadi daerah favorit yang layak dikunjungi. Dari 3.110 wisatawan yang berkunjung ke Rote pada tahun 2017, misalnya, wisatawan domestik sebanyak 49,7 persen. Itu pun lebih banyak didominasi kunjungan dinas dari aparatur pemerintahan.

Sebaliknya, di matawisatawan mancanegara, Rote dianggap sebagai salah satu surga tersembunyi. Di sana, terutama di Pantai Nemberala, Pantai Boa dan Pulau Ndana, memiliki gulungan ombak yang tingginya hingga tujuh meter, bulat serta memanjang sehingga dinilai sebagai salah satu titik selancar terbaik. Ini yang telah menyedot para penggila selancar dari belahan dunia untuk berburu ombak di Rote.

Titik-titik selancar yang menarik bukan berada di tepi pantai, melainkan agak ketengah laut. Para peselancar biasanya menyewa perahu nelayan setempat untuk mengantar mereka ke tengah laut untuk beraksi di atas papan selancar.

Di sepanjang pantai dengan hamparan pasir putih yang begitu memikat, tampak pula puluhan villa dan cottage yang beroperasi di sepanjang pantai tersebut. Ada yang milik pengusaha setempat, namun tidak sedikit pula yang dimiliki orang asing. Para investor asing ini konon menikahi gadis Indonesia sehingga memudahkan untuk berinvestasi.

Hanya berjarak 3 mil dari Pantai Boa di Pulau Rote, ada pulau kecil tanpa penghuni yakni Pulau Ndana. Pulau ini ditempatkan pasukan marinir penjaga perbatasan Indonesia-Australia. Di sana pula ini didirikan Patung Jenderal Soedirman sebagai simbol monumen titik terselatan Indonesia.

Jelajah Rote 2022

Terkait Hari UlangTahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022, Jelajah Bike menyelenggarakan perjalanan bersepeda di Rote yang dimulai dari Kupang pada 15-18 Agustus 2022. Para pesepeda dari berbagai daerah diajak mengunjungi Rote dan Ndana. Sebanyak 60 orang akan mengikuti event ini. Sebagian besar peserta berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, disusul Bandung, Malang, serta Bengkulu.

“Setiap kali di sebut titik-titik batas negara kita, maka nama Rote selalu terucap. Tapi kok begitu sulit didatangi. Lebih mudah bepergian ke Eropa dibanding ke Rote. Setelah saya sempat bersepeda di Sabang beberapa tahun lalu mulai timbul niat untuk gowes di Rote. Impian itu akhirnya kini terwujud. Semoga semuanya lancar,” ujar Adrian Rusmana, Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis LRT Jakarta.

Hal serupa juga dikatakan Leontinus Alpha Edison, salah satu pendiri Tokopedia. Di mata dia, Rote memiliki posisi strategis dalam NKRI. Posisi itu semakin menarik didukung dengan kekayaan alam, seperti gulungan ombak yang menarik dan panjang yang selama ini telah menghipnotis para peselancar dunia.

“Saya sangat penasaran dengan Rote. Maka, ketika kesempatan ini datang, saya pun tak mausia-siakan. Kapan lagi saya bisa datang ke Rote, apalagi dengan bersepeda,” kata Leon yang mengaku membatalkan sejumlah kegiatan di perusahaannya demi mengikuti Jelajah Rote.

Sesuai rencana, peserta akan tiba di Pulau Ndana pada Selasa, 16 Agustus 2022 sore. Lalu menginap semalam dan makan malam bersama pasukan marinir penjaga perbatasan Indonesia-Australia. Keesokan harinya pada pukul 07.30 merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Patung Jenderal Besar Sudirman. Peserta Jelajah Rote juga menyiapkan sejumlah bantuan untuk pasukan marinir di Pulau Ndana, antara lain mesin potong rumput, meja ping pong dan perlengkapannya, bola volley,  dan sepeda.

Melalui Jelajah Rote ini diharapkan memperluas pengenalan orang terhadap Rote sebagai wilayah terselatan Indonesia. Melihat kekayaan alam, mengenal masyarakatnya, termasuk mengunjungi pasukan penjaga perbatasan Indonesia-Australia di Pulau Ndana sekaligus melakukan upacara pengibaran bendera di titik terselatan Indonesia.

“Merayakan 17 Agustus di daerah yang terpencil dan unik seperti di Ndana pasti sangat seru dan menarik. Itulah yang mendorong saya mengikuti Jelajah Rote. Kesempatan seperti ini jarang terjadi,” kata Willy Setiadi, pesepeda asal Bengkulu.

Melalui perjalanan bersepeda di Rote diharapkan dapat menggelorakan semangat Keindonesiaan, Persatuan Indonesia, cinta Tanah Air sekaligus merekatkan Bhineka Tunggal Ika. Lebih dari itu, meningkatkan solidaritas Satu Nusa Satu Bangsa.

“Kata orang tak kenal, maka tak sayang. Makanya, melalui Jelajah Rote, kami ingin mengenalkan para pesepeda tentang Rote sebagai wilayah terselatan Indonesia, dimana Ndana sebagai pulau paling selatan. Dari sini diharapkan semakin menebalkan semangat Satu Indonesia,” jelas Jannes Eudes Wawa, Koordinator Jelajah Rote 2022.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x