Kompas TV regional peristiwa

Ditemukan Bekas Kekerasan Seksual, Polisi Selidiki Kematian Bocah 3 Tahun di Jambi

Kompas.tv - 31 Juli 2022, 14:15 WIB
ditemukan-bekas-kekerasan-seksual-polisi-selidiki-kematian-bocah-3-tahun-di-jambi
Ilustrasi. Polisi menemukan tanda-tanda bekas kekerasan seksual dari hasilautopsi terhadap jasad bocah berusia tiga tahun di Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

KOMPAS.TV - Polisi menemukan tanda-tanda bekas kekerasan seksual dari hasil autopsi terhadap jasad bocah berusia tiga tahun di Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Mayat bocah berinisial K tersebut ditemukan di di dalam septic tank di Kecamatan Alam Barajo, setelah dua hari hilang.

Menurut hasil autopsi, bocah K diduga sudah meninggal dunia dua hari sebelum ditemukan.

Meski menemukan bukti-bukti baru, polisi masih berusaha melacak bukti-bukti lain dan menangkap pelaku.

Kepala Subdirektorat III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jambi (Ditkrimum Polda Jambi) Kompol Handres melalui pesan singkat, Sabtu (30/7/2022), menyebut pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

"Masih dalam penyelidikan," kata dia, dikutip Kompas.com.

Pihaknya juga mendalami keterangan salah satu saksi yang menyebut korban sempat terlihat bertemu dengan seseorang sebelum dilaporkan hilang.

Baca Juga: Detik-Detik Purnawirawan Jenderal TNI AL Meninggal Kecelakaan di Tol Semarang - Solo


Sementara itu, Rosa Rosilawati, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Jambi, mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku.

"Kami berharap pelaku cepat ditangkap. Karena takutnya dia melakukan perbuatan serupa kepada anak lain, ini kalau ternyata benar bahwa sebelum dibunuh, dia diperkosa dulu," katanya, Sabtu.

 Selain itu, pelaku juga sepantasnya mendapat hukuman berat atas perbuatannya itu. 

"Jangan sampai ada Keke-Keke yang lain, yang jadi korban seorang predator. Pelaku masih berkeliaran sekarang," kata dia.  

Untuk diketahui, pihak keluarga dan warga patungan uang untuk melaksanakan otopsi yang menelan biaya Rp 3,86 juta.

Baca Juga: Beredar Rekaman Suara Kopda Muslimin Sebelum Meninggal: Ibu Galak Bul, Aku Wes Nyerah...

Warga dan keluarga korban pun berharap pelaku segera ditangkap dan tak ada lagi korban lainnya.

"Ini motifnya apa? Apa memang predator atau ada unsur dendam kepada orang tuanya sehingga melampiaskan kepada anak-anak. Ini perbuatan keterlaluan harus dihukum berat," kata Rosa.



Sumber : kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x