Kompas TV regional kriminal

Unjuk Rasa di Luwu Utara Ricuh, 8 Polisi Terluka hingga Pendarahan

Kompas.tv - 5 Juni 2022, 16:29 WIB
unjuk-rasa-di-luwu-utara-ricuh-8-polisi-terluka-hingga-pendarahan
Ilustrasi bentrokan. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Fadhilah

LUWU UTARA, KOMPAS.TV – Sebanyak delapan polisi dilaporkan terluka saat mengamankan aksi penutupan jalan yang dilakukan warga di Kelurahan Salassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Jumat (3/6/2022).

Kedelapannya merupakan personel gabungan dari Polres Luwu Utara dan Batalyon D, salah satunya berpangkat perwira.

Satu polisi yang terluka bahkan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba karena mengalami patah tulang hidung hingga mengakibatkan pendarahan.

Kasubag Humas Polres Luwu Utara Iptu Kawaru, Sabtu (4/6/2022), menjelaskan kronologis kejadian yang mengakibatkan delapan polisi terluka.

Baca Juga: Ribuan Orang Unjuk Rasa Kepung Kantor DPRD Jayawijaya Tolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Pada Jumat (3/6/2022) sore, warga yang berunjuk rasa memblokade Jalan Poros Trans Sulawesi dan  mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total.

Dalam aksi tersebut, warga juga melakukan aksi pembakaran ban.

Tak lama berselang, personel pengamanan tiba di lokasi unjuk rasa.

"Namun, mereka langsung mendapatkan serangan dari warga berupa pelemparan dengan menggunakan batu yang telah disiapkan hingga membuat sejumlah personel terluka," kata dia.

Aksi anarkis tersebut membuat aparat langsung mengambil tindakan tegas dan terukur.

Sesuai prosedur, aparat mengurai massa dan membuka jalan bagi pengguna jalan yang tertahan akibat aksi itu.

Selain korban luka, sejumlah kendaraan dan rumah warga pun rusak terkena lemparan batu.

Terkait aksi kekerasan yang mengakibatkan sejumlah personel kepolisan terluka, pihak Polres Luwu Utara telah mengamankan tiga orang terduga pelaku.

Baca Juga: Saling Dorong, Unjuk Rasa Kasus KDRT di Kediri Berujung Ricuh

Polisi juga telah mengantongi sejumlah nama pelaku yang terindikasi terlibat dalam aksi kekerasan dengan menggerakkan massa atau melakukan tindakan provokasi.

"Nama-nama yang telah teridentifikasi saat ini dalam pencarian," kata Kawaru.

Untuk diketahui, aksi penutupan jalan masih terkait dengan polemik sengketa lahan lapangan sepak bola di Kelurahan Salassa.



Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x