Kompas TV regional sosial

Yayasan DKK Salurkan Jamban Sehat di Kota Malang Guna Dukung Penanganan Tengkes

Kompas.tv - 2 April 2022, 03:05 WIB
yayasan-dkk-salurkan-jamban-sehat-di-kota-malang-guna-dukung-penanganan-tengkes
Pengurus Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) , USAID, Pemkot Malang, dan sejumlah pihak berpose bersama usai serah terima program perguliran sanitasi aman dan sehat bagi warga Kelurahan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (31/3/2022) . Bantuan dari para pembaca Kompas tersebut diyakini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menekan angka stunting atau tengkes. (Sumber: Dahlia Irawati/Kompas)

MALANG, KOMPAS.TV - Serah terima program perguliran sanitasi aman dan sehat dilakukan oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas di Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (31/3/2022) lalu.

Acara serah terima program perguliran sanitasi aman Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) dilakukan di Kantor Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sukun ”Sukun Jaya” dengan dihadiri Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko.

Hadir juga dalam acara tersebut Ketua Dewan Pengurus YDKK Antonius Tomy Trinugroho, Manajer Eksekutif YDKK Anung Wendyartaka, Urban Environment Officer USAID Ryan Weddle, Lurah Sukun Andin Yunistiyanto, Lurah Tunjung Sekar Subhan Effendi, perwakilan penerima manfaat, dan warga lain.

Di Kelurahan Sukun, pembangunan jamban sehat dan aman dilakukan di dua RW, yaitu RW 003 dan RW 004. Sebanyak 30 penerima manfaat di kelurahan padat penduduk tersebut. Selain itu, di sana juga dibangun jamban komunal.

Yayasan DKK membantu Rp240 juta untuk membangun 60 jamban tangki septik kedap (biofilter) di Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar. Model kolaborasinya, DKK membantu 50 persen biaya pembangunan jamban dan 50 persen lainnya diangsur warga penerima manfaat. Angsuran itu digunakan lagi untuk membangun jamban bagi tetangga sekitar.

Baca Juga: DKK Salurkan Donasi Buku #AkuBaca untuk Pemulihan Sekolah Pasca-Bencana

Ketua Dewan Pengurus YDKK Antonius Tomy Trinugroho mengatakan, YDKK sejak 1980 sudah mengelola dana dari para pembaca harian Kompas. Dana tersebut harus disalurkan.

”Awalnya penyaluran dana hanya untuk tanggap bencana. Kali ini, kami juga melakukan program pemberdayaan masyarakat dengan fokus pada penyediaan air bersih dan sanitasi sehat,” kata Tomy.

Menurut Tomy, program dilakukan juga sebagai salah satu upaya untuk menekan angka tengkes. ”Prevalensi tengkes secara nasional masih 30 persen. Persoalan tengkes penting karena berpengaruh ke kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dengan sanitasi baik, bersih, dan aman, maka harapannya akan berkontribusi pada kualitas hidup dan bisa menekan tengkes,” tambahnya.

YDKK dalam menggarap program tersebut bergerak menggandeng USAID-IUWASH. ”USAID-IUWASH punya kelompok dampingan sehingga kami bisa menyalurkan dana dengan baik dan transparan. Dana ini tidak diberikan begitu saja, tetapi dengan sistem perguliran,” katanya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x