Kompas TV regional peristiwa

Kesaksian Tetangga dalam Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes

Kompas.tv - 21 Maret 2022, 09:44 WIB
kesaksian-tetangga-dalam-kasus-ibu-bunuh-anak-kandung-di-brebes
Pelaku penganiayaan 3 anak kandung ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Brebes, Minggu (20/3/2022). (Sumber: Kompas.com/Tresno Setiadi)
Penulis : Dian Nita | Editor : Purwanto

BREBES, KOMPAS.TV - Sesaat setelah AR (7) meninggal dunia dalam kasus pembunuhan di Brebes, Jawa Tengah, Iwan termasuk tetangga yang berupaya menolong korban. 

Iwan menceritakan awal mula mengetahui pembunuhan AR (7) yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri, Kanti Umi (35). 

Iwan mendengar keributan dan teriakan meminta tolong, Minggu (20/3/2022) pagi itu. 

Sejumlah warga, juga Iwan, berduyun-duyun datang ke arah asal muasal suara teriakan yakni rumah Kanti di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. 

Setibanya di lokasi, Iwan dan sejumlah warga lain mengetahui anak kandung Kanti Umi itu telah meninggal dunia. Kanti kemudian disebut juga mencoba membunuh dua anaknya yang lain, KS (10) dan EM (5). Namun keduanya selamat.

Kronologi pembunuhan di Brebes dalam versi Iwan.

Keributan dan teriakan minta tolong terdengar dari dalam rumah Kanti, sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca Juga: Subuh Maut di Brebes, Bisikan Gaib Bikin Ibu Aniaya 3 Anaknya, 1 Tewas

Iwan dan warga lain yang mendengar adanya keributan langsung menuju rumah Kanti.

Setiba  rumah itu, Hamidah, bibi Kanti, ternyata telah berusaha mendobrak pintu kamar tempat Kanti dan anak-anaknya tidur.

Pintu berhasil dibuka paksa. Warga melihat Kanti yang masih memakai mukena duduk di samping anak-anaknya yang tergeletak bersimbah darah.

Di lokasi kejadian Iwan mengaku sempat melihat pisau cutter.

"Karena pada saat kejadian, saya termasuk yang menolong, saya melihat ada pisau cutter di TKP," ujar Iwan melansir Tribunnews, Senin (21/3/2022).

Setelah dipergoki warga, Iwan mengatakan Kanti keluar rumah dan berteriak histeris hingga akhirnya jatuh pingsan.

Saat kembali sadar, ibu muda tersebut sempat mengamuk dan mencekik dua tetangganya.

Baca Juga: Zelensky Ingatkan Perang Dunia III Bakal Terjadi jika Perundingan Damai Ukraina dan Rusia Gagal

"Setelah mencekik, warga yang lainnya membantu untuk melepaskan. Saat berhasil lepas, pelaku langsung lari ke jalan yang agak lebih besar," lanjutnya.

Sembari berusaha menangkap Kanti, warga lain bergegas menyelamatkan anak-anaknya.

"Tidak langsung kami amankan tapi menunggu kesempatan hingga akhirnya pelaku berhasil kami amankan," ungkap Iwan.

Dikenal pendiam

Sumarti yang juga tetangga Kanti mengatakan sosok ibu muda itu dikenal pendiam.

Sehari-hari, Kanti tinggal di rumah bersama ketiga buah hatinya dan Hamidah. Sementara suaminya, Latif bekerja di Jakarta sebagai satpam sejak 6 bulan lalu.

"Jujur, saya masih tidak menyangka karena kesehariannya, pelaku ini orangnya pendiam, tidak banyak ngomong, tidak pernah duduk main ke tetangga, dan sangat sayang kepada anak-anaknya," ujar Sumarti.

"Saya juga tidak pernah mendengar pelaku memarahi anak-anaknya, kelihatan sayang sekali. Makannya, warga di sini masih sangat shock," lanjutnya.

Diketajui, jenazah AR dimakamkan di tempat pemakaman keluarga, sekitar pukul 13.00 WIB.

Sementara KS dan EM dalam kondisi kritis dan dirawat di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto akibat luka di bagian leher, dada, dan bagian lain tubuh.




Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x