Kompas TV regional kriminal

Kapendam: Korban Terkapar Kena Tusuk di Ulu Hati, Serma DJ Seketika Linglung dan Pingsan

Kompas.tv - 6 Maret 2022, 16:25 WIB
kapendam-korban-terkapar-kena-tusuk-di-ulu-hati-serma-dj-seketika-linglung-dan-pingsan
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Fadhilah

MAKASSAR, KOMPAS.TV – Seorang mantan narapidana kasus pembunuhan terhadap anggota TNI pada 2007, tewas dalam duel maut di Lorong 13 Jl Rajawali, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin Kolonel Infanteri Rio Purwantoro mengatakan, BS yang merupakan mantan narapidana tewas karena berkelahi dengan anggota TNI berinisial Serma DJ.

Status sebagai mantan narapidana tersebut, kata Rio, terungkap berdasarkan pengakuan korban BS ketika menantang Serma DJ untuk berkelahi.

Saat itu, BS dengan nada tinggi juga mengatakan bahwa dirinya baru keluar dari penjara atas kasus pembunuhan anggota TNI beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Sopir Angkot yang Tewas Usai Duel dengan TNI Ternyata Baru Keluar Penjara Gara-gara Bunuh Tentara

Menurut Kolonel Rio, setelah dicek datanya, ternyata benar bahwa korban memang mantan narapidana atas kasus pembunuhan anggota Yon Kav.

“Kejadian pembunuhan yang dilakukan BS itu terjadi pada 2007,” ujar Kolonel Rio.

Kata Rio, berdasarkan informasi dari tim intelijen, peristiwa duel maut tersebut berawal saat BS sedang memperbaiki angkot miliknya di depan rumahnya.

BS memarkir angkot di tengah jalan Lorong 13 itu, dan kemudian ditegur oleh Serma DJ yang melintas, karena menghalangi jalan.

“Saudara minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak ke pinggir karena orang tidak bisa lewat," kata Kolonel Rio menirukan ucapan Serma DJ, seperti dikutip dari keterangan resminya, Minggu (6/3/2022).

Saat itu, BS sempat mengatakan kepada Serma DJ bahwa dirinya hanya sebentar saja memarkirkan kendaraannya.

Namun, karena angkot tersebut tak kunjung dipindahkan, Serma DJ kembali menegurnya.

Dengan nada tinggi, korban BS kemudian meresponsnya dengan menantang dan mengaku tidak takut pada Serma DJ.

Selanjutnya, terjadilah cekcok mulut antara BS dengan Serma DJ. Kemudian, BS mengejar Serma DJ dengan membawa kunci roda dan badik.

Pengejaran terhenti di sebuah bangunan, dan Serma DJ dalam posisi terpojok. Lalu, BS menyerang menggunakan kunci roda dan badik yang dibawanya itu.

Saat itu, BS sempat menghantam kepala Serma DJ menggunakan kunci roda, dan melukai rahang atas Serma DJ saat Serma DJ menangkis pisau badik yang diarahkan ke tubuhnya.

"Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS,” ucap Kolonel Rio.

Baca Juga: Kronologi Sopir Angkot Tewas Usai Duel dengan Anggota TNI, Korban Kena Tusuk Pisaunya Sendiri

“Kemudian menusuknya tepat di ulu hati, lalu korban jatuh terkapar. Begitu juga Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan.”

Akibat dule tersebut, Serma DJ mengalami luka robek di dagu kiri dengan panjang enam centimeter dengan lebar satu centimeter. Ia saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

“Luka robek di dagu panjang dua centimeter, dan luka robek pada kepala atau ubun-ubun panjang dua centimeter. Korban BS meninggal dunia karena kena tusukan pisau pada bagian ulu hati,” ujar Rio.

Rio menambahkan, duel antara BS dan Serma DJ didasari karena kesalahpahaman. Sebab, antara keduanya tidak pernah ada masalah sebelumnya.

"Perselisihan ini motifnya diduga kesalahpahaman, karena antara oknum anggota TNI dan pelaku pengejaran (BS) tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. Tiba-tiba ketemu di lorong," tutur Kolonel Rio.

Lebih lanjut terkait kejadian ini, Kolonel Rio mengimbau agar semua pihak tidak terpancing ataupun terprovokasi.

Permasalahan ini sudah ditangani Polisi Militer, Denpom XIV/4 Makassar dan pihak kepolisian.

"Jadi, sementara ini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Kolonel Rio.

Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Sri Rejeki membenarkan adanya perkelahian di wilayah kerjanya.

Menurut Sri, diduga perkelahian terjadi gara-gara korban parkir di jalanan saat memperbaiki angkotnya. Lalu tak terima setelah ditegur oleh anggota TNI.

"Saya dengar ada suara ribut-ribut warga, nanti ramai-ramai, ada perkelahian warga katanya dengan tentara. Ini korban dibilang parkir di tengah jalan, ditegur lalu dia malah marah-marah," ujar Sri.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x