Kompas TV regional peristiwa

2 Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Manado, BNPB Imbau Perhatikan Debit Sungai

Kompas.tv - 6 Maret 2022, 11:39 WIB
2-meninggal-akibat-banjir-dan-tanah-longsor-di-manado-bnpb-imbau-perhatikan-debit-sungai
Sebanyak dua orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, sementara  278 jiwa dari 155 KK terdampak peristiwa itu. (Sumber: BNPB)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

MANADO, KOMPAS.TV – Sebanyak dua orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, sementara  278 jiwa dari 155 KK terdampak peristiwa itu.

Melalui keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (6/3/2022), disebutkan, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya DAS Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng dan Sungai Bailang.

“Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya DAS Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng dan Sungai Bailang.”

“Setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Manado pada Kamis (3/3) pukul 18.00 WIB,” kata Plt Kepala Pusat data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Muhari menambahkan, berdasarkan catatan BPBD Kota Manado, sedikitnya 13 kelurahan di 5 kecamatan terdampak peristiwa itu.

Baca Juga: Banjir di Kota dan Kabupaten Serang Berangsur Surut, Warga Mulai Kembali ke Rumah

Adapun rinciannya adalah Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua dan Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua.

“Kemudian Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea,” imbuhnya.

Selanjutnya, Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil.

Lalu, Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Taas serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.

Kerugian materil ditimbulkan yang atas peristiwa itu meliputi 155 unit rumah milik 174 jiwa dari 76 KK terendam banjir dengan tinggi muka air 30-75 sentimeter.

“Kemudian 12 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah rusak berat, 2 titik jalan rusak, 1 tanggul jebol dan 104 jiwa dari 51 KK terdampak longsor.”

Saat ini, BPBD Kota Manado telah memberikan bantuan logistik berupa family kit, tikar, sabun, hand sanitizer, selimut, perlengkapan bayi dan dapur.

Menurut Muhari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Manado dan sekitarnya hingga Senin (7/3).

Hal itu berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Viral! Warga Sampang Menikah di Lokasi Banjir

“BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.”

Sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, dia mengimbau agar masyarakat di sekitar lereng tebing dan sepanjang aliran sungai agar evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam.

“Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x