Kompas TV regional peristiwa

Ternyata Ini Penyebab Banjir di Kota Serang, Bendungan Meluap hingga Pendangkalan Sungai

Kompas.tv - 2 Maret 2022, 16:08 WIB
ternyata-ini-penyebab-banjir-di-kota-serang-bendungan-meluap-hingga-pendangkalan-sungai
Banjir di Kota Serang yang disebut wali kota Serang disebabkan karena meluapnya Bendungan Sindangheula dan Sungai Cibanten (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Iman Firdaus

SERANG, KOMPAS.TV — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Provinsi Banten,  menyatakan penyebab banjir di wilayahnya dikarenakan Bendungan Sindangheula yang tidak mampu menampung air sehingga meluap.

Bendungan Sindangheula yang terletak di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, diketahui baru diresmikan Presiden Jokowi pada 4 Maret 2021 atau setahun yang lalu.

Sebelumnya, waduk itu diklaim bisa mengendalikan banjir di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Namun faktanya, pada Selasa (1/3/2022) Bendungan Sindangheula tidak dapat menampung air saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

"Waduk Sindang Heula sudah tidak bisa menampung debit air, ada kemungkinan jebol. Sebab, tidak pernah terjadi banjir Kota Serang seperti ini (parah)," kata Wali Kota Serang Syafrudin dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Selain itu, Syafrudin juga menyatakan penyebab banjir di Kota Serang karena adanya sedimentasi atau pendangkalan di Sungai Cibanten.

Diketahui, Sungai Cibanten melintasi Kota Serang dan bermuara di Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Baca Juga: Banjir Kota Serang dari Sungai Cibanten: 5 Korban Jiwa, 1.500 Rumah Terendam, 3.500 Warga Mengungsi

Terkait pendangkalan sungai, Syafrudin menjelaskan bahwa pihaknya sejak jauh hari sudah mengusulkan untuk dilakukan normalisasi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3).

Kendati demikian, hingga banjir terjadi, Syafrudin menyebut pihak BBWSC3 belum merespons dan melakukan normalisasi Sungai Cibanten.

Banjir juga karena ada luapan air dari kali Cibanten. Ini akibat pendangkalan, sedimentasi,"  ujar Syafrudin.

Menurut Syafrudin, banjir yang terjadi di 43 titik Serang menjadi yang terparah selama ini karena ketinggian air ada yang mencapai lima meter.

"Belum pernah banjir seperti kali ini, ternyata tahun ini di awal bulan ini terjadi banjir yang tidak biasanya. (Biasanya banjir) paling 50-60 cm.

Sementara itu, Pemkot Serang dan Polres Serang Kota (Serkot) mendirikan lima posko pengungsian bantuan dan dapur umum di beberapa titik.

"Kita mendirikan posko bantuan penanganan banjir, ada lima posko yang dirikan dan kita siapkan dapur lapangan. Kita berterimakasih kasih kepada masyarakat yang mau secara swadaya, secara mandiri mau membantu kita menyediakan dapur lapangan," kata Kapolres Serkot, AKBP Maruli Ahiles Hutapea.

Kapolres Serkot menyatakan posko pengungsian dan bantuan tersebar di Pakupatan, Kepandean, Cilowong hingga Kasemen.

Posko juga terdapat di Kecamatan Kasemen, Serang, Taktakan dan Walantaka, dengan posko induk berada di Gedung Juang, dekat Alun-alun Barat Kota Serang.

Baca Juga: Ribuan Orang Mengungsi, Pemkot Serang Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Lima Hari



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x