Kompas TV regional peristiwa

Sederet Kisah Penyelamatan Buaya Terlilit Ban di Palu Sejak 2016

Kompas.tv - 8 Februari 2022, 08:25 WIB
sederet-kisah-penyelamatan-buaya-terlilit-ban-di-palu-sejak-2016
Buaya liar terjerat ban bekas kembali memunculkan diri di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (19/3/2020). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

PALU, KOMPAS.TV - Buaya yang terlilit ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah akhirnya berhasil diselamatkan oleh pria bernama Hili (34) setelah bertahun-tahun dilakukan upaya penyelamatan sejak 2016.

Diketahui, buaya itu terlilit ban motor sejak 2016. Kemunculannya di pinggir Sungai Palu menjadi perhatian warga. 

Berdasarkan keterangan masyarakat, ada yang mencurigai ban tersebut masuk di leher buaya karena tidak sengaja. Ada pula yang menyebutkan bahwa ban itu sengaja dipasangkan di leher buaya itu. 

“Saya dengar buaya ini dipancing, tetapi kemudian terlepas,” tutur salah seorang warga, Miswati, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 21 September 2016. 

Sejak viral, penyelamatan buaya pun tak sekali saja coba dilakukan. Bahkan, Panji Petualang bersama timnya pernah mencoba menyelamatkan buaya itu pada 2018, tapi tidak berhasil. 

Berikut sederet kisah percobaan penyelamatan buaya yang terlilit ban di Palu hingga akhir berhasil dievakuasi pada Senin (7/2/2022).

Baca Juga: Detik-detik Seorang Pria Selamatkan Buaya yang Terlilit Ban di Palu

1. Upaya Panji Petualang

Panji Petualang saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). (Sumber: Kompas.com)

Bersama timnya, Panji mendatangi Palu pada 2018 untuk menyelamatkan buaya terlilit ban itu.

Namun, Panji masih kesulitan menentukan cara menangkap buaya.  

"Kita bisa saja pakai pancing dengan menggunakan umpan daging, cuma posisinya kalau pakai kail takutnya mulut buaya bisa terluka. Atau bisa juga saya berenang sampai onggokan pasir di mana buaya berkalung ban itu berjemur, kemudian kita jerat pake tali, cuma memang resikonya besar," katanya dikutip dari Kompas.com, 21 Januari 2018. 

Selain itu, di tempat yang sama, Panji melihat ada buaya lain. 

"Karena selain arusnya deras, saya juga berpikir karena ada satu buaya lagi yang besarnya sama, juga sedang berjemur. Jangan sampai saya nantinya yang diselamatkan,” ujarnya.

Baca Juga: Setelah Bertahun-tahun, Ban Bekas yang Melilit Leher Buaya di Sungai Palu Berhasil Dilepaskan!

2. BKSDA Sulteng Gelar Sayembara

Sejak 2016, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng telah melakukan berbagai upaya untuk melepaskan ban di leher buaya. Salah satu usaha yaitu dengan jala yang diberi pemberat dan menggunakan kerangkeng. 

Namun lagi-lagi usaha itu pun gagal.

Lalu, pada 2020, BKSDA Sulteng menggelar sayembara. 

"Jika ada masyarakat berhasil melepas ban bekas di leher buaya itu, kami akan berikan imbalan," kata Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni Hasmar, 28 Januari 2020. 

Sayembara ini diadakan karena BKSDA Sulteng tidak punya cukup sumber daya untuk mencari buaya itu. 

Selain itu, BKSDA Sulteng menyelenggarakan sayembara ini setelah ada instruksi dari Gubernur Sulteng kala itu, Longki Djanggola. 

Sayembara akhirnya ditutup karena sepi peminat.

3. BKSDA Datangkan Matt Wright 

Ahli penanganan satwa liar asal Australia, Matthew Nicolas Wright memasang perangkap pada lokasi kemunculan buaya yang terjerat ban sepeda motor di Sungai Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (11/2/2020). (Sumber: Kompas.com)

Karena tak kunjung berhasil, BKSDA lantas membentuk satgas untuk menangkap buaya tersebut. 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x