Kompas TV regional peristiwa

Ada Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Gunung Semeru, Pengamat: Tak Berempati dengan Korban

Kompas.tv - 21 Desember 2021, 20:58 WIB
ada-baliho-puan-maharani-di-lokasi-bencana-gunung-semeru-pengamat-tak-berempati-dengan-korban
Baliho Puan Maharani di lokasi bencana letusan Gunung Semeru. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Gading Persada

Bukasan mengklaim, jumlah baliho tersebut tidak banyak dan hanya berada di Kecamatan Pronojiwo.

"Kalau dari partai hanya baliho ucapan selamat datang, selebihnya itu tidak paham, saya pikir relawan," ujarnya.

Baca Juga: Sejumlah Ibu Hamil di Posko Pengungsian Gunung Semeru Melahirkan Lebih Cepat

"Mbak Puan sudah punya komunitas di luar struktur partai, kami juga tidak tahu karena tidak dalam konteks berkomunikasi dengan komunitas juang Mbak Puan," tambahnya.

Perlu diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) menyatakan aktivitas gempa guguran dan tektonik di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih terus terjadi.

Berdasarkan laporan pengamatan PVMBG sejak pukul 06.00-12.00 WIB, Senin (20/12) kemarin saja telah terjadi gempa guguran sebanyak 5 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 3 kali.

Saat ini diketahui, Gunung Semeru masih ditetapkan dengan status di level III atau Siaga.

Dalam kondisi tersebut, PVBMG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan sejauh 13 kilometer dari puncak.

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," kata pihak PVMBG.

Tak hanya itu, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 Kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru lantaran rentan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Terakhir, masyarakat harus selalu waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Aliran sungai yang perlu diwaspadai meliputi sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca Juga: Warga Pronojiwo Berharap Tempat Tinggal Baru Usai Hilang Terkena Erupsi Semeru, Puan Janji Kawal




Sumber : Tribunnews.com/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x