Kompas TV regional peristiwa

Pulau Nias Dilanda Gempa dengan Magnitudo 4,3

Kompas.tv - 17 Desember 2021, 23:35 WIB
pulau-nias-dilanda-gempa-dengan-magnitudo-4-3
Ilustrasi - gempa bumi dengan magnitudo 4,3 melanda wilayah Pulau Nias, Sumatera Utara, Jumat malam pukul 21:38 WIB. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dengan magnitudo 4,3 melanda wilayah Pulau Nias, Sumatera Utara, Jumat malam pukul 21:38 WIB.

Berdasarkan informasi di situs resmi BMKG, pusat gempa berada di darat dengan jarak 15 kilometer arah tenggara Nias. Kedalaman gempa berkisar 1 kilometer. Sedangkan koordinat lokasi gempa berada di 1.06 Lintang Utara dan 97.82 Bujur Timur.

BMKG juga mencatat getaran gempa dirasakan skala II hingga III MMI di wilayah Gunungsitoli, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Barat.

Menurut keterangan di situs BMKG, Skala II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala III MMI berarti getaran terasa nyata dalam rumah, seperti ada truk berlalu.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Jember, 46 Rumah Rusak, 6 Orang Terluka

Sebelumnya, BMKG melaporkan, Indonesia telah diguncang tiga gempa bumi yang bersifat merusak pada Desember tahun 2021.

"Tiga gempa yang merusak yaitu gempa Damer Maluku Barat Daya (M5,6), Laut Flores (M7,4) dan gempa Jember (M5,0)," sebut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam konferensi pers daring BNPB, Jumat (17/12/2021).

Ia mengatakan, gempa Damer yang terjadi dua kali pada 11 dan 16 Desember menimbulkan kerusakan. Diduga jenis gempa swarm, karena sensor gempa BMKG cukup jauh dan tidak semua gempa di wilayah tersebut terlokalisir.

Sementara pada gempa Laut Flores berpotensi tsunami dan telah menimbulkan kenaikan air laut 7 cm di Marakopot dan Reo. Dampak gempa hampir dirasakan di wilayah Flores hingga Lembata, Nusa Tenggara Timur akibat banyaknya bangunan yang tidak standar aman gempa.

Gempa Laut Flores disebut Daryono adalah peringatan bahwa sumber gempa sesar aktif dan memicu tsunami ternyata masih ada dan belum terpetakan. Episenter gempa tersebut tidak berada di jalur sesar yang telah ada.

Mekanisme gempa tersebut merupakan sesar geser, meski pusat gempa sangat dekat dengan jalur sumber gempa sesar naik.

"Lokasi pusat gempa terletak di wilayah yang sebenarnya secara seismisitas rendah. Sesar yang berpotensi gempa kuat tidak menunjukkan klaster sesar aktif," jelasnya.

Sedangkan pada gempa Jember, Jawa Timur, meskipun hanya berkekuatan M5,0 namun dirasakan sangat kuat di wilayah Puger dan Ambulu dan disertai dua gempa susulan. Adanya kerusakan mayoritas diakibatkan oleh bangunan yang tidak kuat terhadap guncangan gempa.

Adapun, selama bulan Desember hingga terkini, terhitung ada 20 kali guncangan gempa berkekuatan lebih dari M5,0 di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Ancaman Cuaca Ekstrem Hari Ini Rabu 15 Desember, BMKG Beri Peringatan untuk Kabupaten dan Kota Ini

 




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x