Kompas TV regional hukum

Update Pelecehan Seksual di Unsri: Satu Dosen Tersangka, Satu Masih Proses Penyidikan

Kompas.tv - 10 Desember 2021, 09:31 WIB
update-pelecehan-seksual-di-unsri-satu-dosen-tersangka-satu-masih-proses-penyidikan
Ilustrasi. Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) telah mencabut jabatan dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya. (Sumber: Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Edy A. Putra

Oknum dosen R tersebut satu dari dua oknum dosen di Unsri yang dilaporkan mahasiswinya, karena diduga melakukan pelecehan seksual.

Baca Juga: Dosen Unsri yang Cabuli Mahasiswinya Saat Bimbingan Skripsi Resmi Tersangka, Terancam 9 Tahun Bui

Semantara dosen Unsri lainnya yang berinisial A saat ini telah berstatus sebagai tersangka. A ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (6/12/2021).

Ia sudah ditahan selama 20 hari di Mapolda Sumsel atas dugaan melakukan pelecehan seksual secara fisik terhadap mahasiswinya berinisial DR di Laboratorium Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsri di Kampus Indralaya, Ogan Ilir.

Sebelumnya, dosen A (34) yang menjadi terlapor atas dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya menghadiri panggilan penyidik pada Senin (06/12/2021). Ia tidak hadir pada panggilan pertama.

Kuasa hukum A, Darmawan, mengatakan, kliennya mengaku khilaf ketika melakukan pelecehan kepada mahasiswinya itu.

"Jadi ketemunya di kampus, korban dapat kabar kalau klien kami ada. Sehingga bertemu di lab, di sana klien kami mengakui khilaf sehingga terjadi seperti itu," jelasnya dikutip dari Kompas.com.

A hadir untuk memberikan keterangan dengan didampingi istri dan anaknya.

Penyidik mencecarnya dengan 30 pertanyaan terkait aksi pencabulan kepada mahasiswinya.

A mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban secara fisik.

"Klien saya mengakui persitiwa itu ada, namun tak sebesar dalam pemberitaan di media," lanjut Darmawan.

Namun, Darmawan tak menerangkan dengan jelas pelecehan seksual seperti apa yang dilakukan A.

"Saya mengakui peristiwa ini (pelecehan seksual) ada. Kami mendesak klien kami harus jujur. Kalau tidak jujur, gimana mau maksimal? Tapi tidak sebesar di media. Kami mengedepankan asas praduga tak bersalah," lanjutnya.

Baca Juga: Polda Sumsel: Korban Pelecehan Seksual oleh Dosen Unsri Sempat Disekap di Toilet saat Yudisium




Sumber : Kompas.com/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x