Kompas TV regional kriminal

Lokasi Pembunuhan dan Mutilasi Kurir Ojol di Belakang Rumah Ketua RT

Kompas.tv - 28 November 2021, 22:19 WIB
lokasi-pembunuhan-dan-mutilasi-kurir-ojol-di-belakang-rumah-ketua-rt
Maman Suherman selaku Ketua RT menyebut pelaku mutilasi membunuh dan memotong-motong tubuh korban di lokasi penitipan sepeda motor di belakang rumahnya, di kawasan Tambun Selatan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

BEKASI, KOMPAS.TV – Polisi telah membekuk dua orang pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Ridho Suhendra, seorang kurir ojek online (ojol), di Bekasi, Jawa Barat. Sementara satu pelaku lainnya masih buron dan dalam pengejaran polisi.

Para pelaku membunuh dan memotong-motong tubuh korban di salah satu lokasi penitipan sepeda motor di kawasan Tambun Selatan, kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Ketua RT setempat, Maman Suherman, menyebut lokasi pembunuhan tersebut terletak tepat di belakang rumahnya.

Tetapi, saat malam kejadian, yakni Jumat (26/11/2021), Maman mengaku tidak mendengar adanya keributan di sekitar lokasi.

“Pas motong-motong saya nggak dengar. Malah di belakang rumah saya pisan ini, nggak kedengeran ada suara apa-apa,” ucapnya pada jurnalis Kompas TV Alexander Blegur, Minggu (28/11).

Bahkan malam itu, sekitar pukul 00.00 dirinya sempat melakukan pengecekan atau mengontrol situasi di sekitar lokasi. Tetapi tidak ada sesuatu yang mencurigakan.

Baca Juga: Polisi Sebut Pelaku Lakukan Hal Ini Sebelum Bunuh dan Mutilasi Korban di Bekasi

Keributan justru terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.  

“Terus kejadiannya jam 2 pada ributnya. Ributnya di depan Gedung Juang. Satpam situ juga pada ngetahuin,” imbuhnya.

Dia menyebut keributan yang terjadi saat itu karena ada orang yang membawa golok. Tetapi dia tidak mengetahui pihak-pihak yang terlibat keributan.

“Cuma bawa golok doang, tapi ributnya sama siapa saya kurang tahu. Yang bawa golok itu pelaku.”

Saat ini di lokasi kejadian sudah terpasang garis polisi atau police line. Pada malam sebelumnya lokasi tersebut belum dipasangi garis polisi karena masih ada beberapa sepeda motor yang terparkir.

“Sekarang sudah pada kosong.”

“Yang diamankan ada tiga orang,” lanjutnya.

Saat ditanya apakah di sekitar lokasi itu sering terjadi keributan, Maman mengaku selama ini tidak pernah ada keributan.

Biasanya karyawan parkir hanya berkumpul di dalam. Sesekali mereka membakar ayam saat malam tiba.

“Paling kalau saya lagi kontrol itu, suka bakar-bakar ayam. Kalau minum-minum nggak. Kalau yang minum-minum itu di parkiran depan.”

Dia membenarkan bahwa pelaku pembunuhan tersebut adalah karyawan area parkir tersebut. Tetapi dia tidak mengetahui namanya.

Sebab, saat pelaku datang ke kawasan itu, dia tidak pernah melaporkan diri pada Ketua RT.

“Dia datang ke mari juga nggak lapor sama RT. Nggak ada laporan itu orang. Di situ nggak ada yang laporan sama saya,” tuturnya.

Baca Juga: Harapan Keluarga Korban Mutilasi di Bekasi: Pelaku Dihukum Setimpal, Jenazah Segera Dimakamkan

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan motif pelaku mutilasi terhadap Ridho karena sakit hati karena sikap dan tingkah laku korban.

"Motif para pelaku adalah sakit hati dengan korban RS," kata Zulpan, Minggu.

Zulpan menyebut FM sakit hati karena korban pernah menghina pelaku dan istrinya.

"Sementara pelaku MAP sakit hati dengan korban karena istri pelaku pernah dicabuli oleh korban," ujarnya.

Lebih lanjut Zulpan membeberkan, modus yang dilakukan kedua tersangka beserta satu tersangka lainnya yakni ER yang masih buronan dalam menghabisi nyawa korban.

Zulpan mengungkapkan, sebelum melakukan pembunuhan tersebut, para pelaku terlebih dulu mengajak korban mengonsumsi narkoba pada Jumat (26/11) sekitar pukul 23.00 WIB.

"Modusnya pelaku mengajak korban konsumsi narkoba, saat tertidur pelaku kemudian membunuh korban," ungkapnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x