Kompas TV regional kesehatan

Ini Penyebab Suplemen Protein Tak Diperlukan Anak

Kompas.tv - 18 Oktober 2021, 18:24 WIB
ini-penyebab-suplemen-protein-tak-diperlukan-anak
Menurut spesialis nutrisi olahraga Diana Schnee, MS, mengonsumsi lebih banyak protein, terutama dari suplemen belum tentu sehat. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

Diet tinggi protein membuat ginjal lelah dari waktu ke waktu, dan berkontribusi pada dehidrasi.

Pemrosesan protein juga menciptakan nitrogen di hati. Tingkat nitrogen yang tinggi membuat tubuh lebih sulit untuk memproses limbah dan racun. Kadar nitrogen yang tinggi juga dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk memecah nutrisi.

- Masalah Anak dengan Sistem Kekebalan yang Lemah.

“Suplemen protein tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA),” kata Schnee.

“Banyak produk tidak memberi label pada semua bahannya, jadi Anda tidak tahu persis apa yang dikonsumsi anak Anda. Banyak bubuk protein mengandung stimulan atau zat yang dapat mengganggu sistem pencernaan anak Anda.”

Dia menambahkan, ada keadaan di mana protein tambahan dibutuhkan.

“Ada kasus khusus di mana seorang anak mungkin membutuhkan protein makanan tambahan. Namun, meskipun demikian, suplemen protein atau shake bukanlah pilihan terbaik,” kata Schnee.

Anak membutuhkan protein tambahan jika mengalami hal berikut:

- Berat Badan Kurang.

Memberikan suplemen protein tampak seperti sesuatu yang mudah, tetapi berhati-hatilah.

“Anda tidak boleh memberikan minuman berprotein kepada anak-anak hanya karena mereka kekurangan berat badan,” kata Schnee.

Baca Juga: Inovasi Beras Berprotein Tinggi

"Jangan gunakan produk ini tanpa berkonsultasi dengan dokter anak."

- Memilih-milih Makanan.

Jika anak tidak suka daging atau hanya ingin makan pasta atau pizza, mungkin mereka mengonsumsi protein lebih sedikit daripada teman-temannya.

“Mereka mungkin mengonsumsi lebih sedikit protein daripada anak-anak lain, tetapi mereka kemungkinan masih memenuhi kebutuhan nutrisi mereka,” katanya.

- Vegetarian

Anak-anak yang tidak makan daging seringkali memiliki kadar protein yang lebih rendah.

“Mereka mungkin membutuhkan 10-15 persen lebih banyak asupan protein untuk mendapatkan manfaat yang sama seperti pemakan daging,” kata Schnee.

Dia menyarankan untuk mengonsumsi selai kacang, kacang-kacangan, oatmeal dan sayuran tertentu, seperti kacang polong, brokoli dan bayam, sebagai sumber protein yang baik untuk mereka.

“Remaja dan atlet remaja terkadang tertarik pada suplemen protein setelah berolahraga,” kata Schnee.

“Tetapi anak-anak membutuhkan kombinasi protein dan karbohidrat untuk membangun kembali otot yang lelah selama latihan. Itu selalu yang terbaik bagi mereka untuk makan."




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x