Kompas TV regional budaya

Wayang Kreasul Buatan Sapto Raharjo Hiasi Panggung Konser Yogyakarta Gamelan Festival ke-26

Kompas.tv - 24 September 2021, 18:58 WIB
wayang-kreasul-buatan-sapto-raharjo-hiasi-panggung-konser-yogyakarta-gamelan-festival-ke-26
Perhelatan yang digelar live streaming via www.YGFlive.com ini memajang deretan wayang kontemporer sebagai latar panggung. Wayang-wayang itu bernama wayang Kreasul. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Ada yang berbeda dari tampilan konser gamelan dalam Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke-26 kali ini. Perhelatan yang digelar live streaming via www.YGFlive.com ini memajang deretan wayang kontemporer sebagai latar panggung.

Wayang-wayang itu bernama wayang Kreasul. Wayang kontemporer dibuat oleh penggagas YGF, Sapto Raharjo, pada 1975.

Kekhasan wayang ini terletak pada namanya yang unik, seperti Gatotkaca Kribo, Arjuna Baju Loreng Gawa Pistol, Buto Rewog, dan sebagainya. Tidak hanya itu, wayang-wayang Kreasul buatan Sapto Rahardjo ini memiliki warna neon yang mencolok.

Baca Juga: Bakal Ada Konser Gamelan Berpadu dengan Robot di Yogyakarta Gamelan Festival ke-26, Catat Tanggalnya

Sapto Raharjo pernah mementaskan wayang-wayang kreasul, antara lain di Shopping Center Sasana Triguna pada 1975, halaman SMAN 3 pada 1976 dan 1977, serta Purna Budaya pada 1979. Semasa hidupnya, Sapto Raharjo memainkan wayang-wayang buatannya diiringi dengan gending ketawang subakastawa slendro pathet sanga. Lirik-liriknya dikarang oleh Sapto Rahardjo.

Wayang-wayang ini sesekali ikut dimainkan ketika konser gamelan berlangsung. Pergelaran YGF ke-26 ini disaksikan secara daring via www.YGFlive.com dengan jumlah penonton mencapai ratusan pada konser hari pertama.

Penonton yang menyaksikan YGF pada hari pertama ini tidak hanya berasal dari berbagai daerah di tanah air, seperti, Palangkaraya, Makassar, Bandar Lampung, dan daerah-daerah di Jawa, melainkan juga luar negeri. Tercatat, penonton dari New York, Sydney, Jerman, Prancis, India, Bangladesh, Kuala Lumpur, Singapura, dan sebagainya ikut menonton YGF ke-26 via daring.

“YGF selalu berusaha hadir dalam kondisi apa pun sejak 1995, biasanya Komunitas Gayam16 menghadirkan YGF secara langsung, akan tetapi pandemi Covid-19 membuat kegiatan ini harus digelar secara daring atau online,” ujar Program Director YGF Ishari Sahida atau Ari Wulu.

Baca Juga: Gamelan Masuk Nominasi Warisan Budaya Unesco 2021, Tempe Juga akan Diajukan

Konser gamelan yang digelar selama empat hari penyelenggaraan YGF ke-26, 23 sampai 26 September 2021 mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB, bukan hanya menampilkan konser karawitan tradisional, melainkan juga pertunjukan musik gamelan yang bersifat modern dan kontemporer. Partisipan tidak hanya dari Indonesia, melainkan juga India dan Prancis.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x