Kompas TV regional peristiwa

Sopir Ambulans Nyaris Tewas Dibunuh Saat Jemput Pasien Covid-19 sedang Isoman, Ini Kronologinya

Kompas.tv - 17 Agustus 2021, 01:33 WIB
sopir-ambulans-nyaris-tewas-dibunuh-saat-jemput-pasien-covid-19-sedang-isoman-ini-kronologinya
Antrean ambulans di RSD Wisma Atlet, Kebayoran, Jakarta (Sumber: Kompas.com/Garry Lotulung)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

SIKKA, KOMPAS.TV - Dua sopir ambulans di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kejadian menegangkan pada Minggu (15/8/2021).

Betapa tidak, mereka nyaris dibunuh oleh sekelompok orang ketika hendak menjemput pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri alias isoman.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Terima Bantuan 5 Unit Ambulans dari Astra

Salah satu sopir ambulans bernama Yoseph mengatakan peristiwa itu terjadi di Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT.

Berawal ketika Yoseph dan seorang temannya mendapat perintah untuk menjemput dua pasien Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri.

Pasien itu rencananya akan dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat di Maumere yang berjarak sekitar 32 kilometer dari lokasi penjemputan.

Baca Juga: Ambulans di Bengkulu Diadang Perampok Usai Antar Pasien Covid-19, 1 Pelaku Dilumpuhkan, 6 Buron

Namun, betapa terkejutnya mereka saat tiba di lokasi. Keduanya melihat sejumlah warga tampak mengamuk.

Mereka memegang parang dan bahan bakar berupa bensin serta mendekati ambulans yang dikemudikan Yoseph.

Tak hanya itu, bahkan ada warga yang sempat mengayunkan parang hingga berteriak akan membakar ambulans.

"Saat saya dan kawan keluar (dari mobil ambulans), salah seorang warga sempat mengayunkan parang ke arah saya," kata Yoseph dikutip dari Kompas.com pada Senin (16/8/2021).

Baca Juga: Lawan Covid-19, Bonek Sediakan Posko Isi Ulang Oksigen dan Layanan Ambulans Gratis 24 Jam!

"Warga lain juga memegang parang dan bensin sambil teriak bakar-bakar."

Mendapati kejadian mengerikan tersebut, mereka pun akhirnya kabur meninggalkan ambulans yang mereka tumpangi untuk menyelamatkan diri dan menghindari amukan warga.

"Mobil ambulans kami biarkan di lokasi karena kami sudah takut dengan warga," ujarnya.

Baca Juga: Video Mobil Pribadi Hadang Ambulans Jemput Pasien Kritis Ternyata Hoaks

Akibat kekerasan yang dilakukan sekelompok warga itu, Yoseph pun mengalami luka di bagian kaki karena terjatuh saat berupaya menghindar.

Yoseph mengaku merasa beruntung lantaran nyawanya masih bisa selamat.

"Tangan dan kaki saya terluka. Saat ini saya sudah berobat. Saya bersyukur mungkin Tuhan masih sayang saya, sehingga selamat dari peristiwa itu," ucapnya.

Baca Juga: Pengusaha Distro di Pekalongan Beli Ambulans dari Hasil Keuntungan untuk Bantu Warga Secara Gratis

Respons Bupati

Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo merasa kecewa. Dia berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Pemerintah pun berjanji akan memberikan edukasi kepada warga mnegenai Covid-19.

"Prinsipnya kita terus berikan edukasi kepada warga agar kejadian itu tidak perlu terjadi lagi," ucap Fransiskus.

Baca Juga: Speedboat Difungsikan sebagai Ambulans Terapung

 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x