Kompas TV regional peristiwa

Risma Marah Besar Saat Cek Penerima Bantuan Pangan Sembako di Tuban, Ini Kronologinya

Kompas.tv - 25 Juli 2021, 15:03 WIB
risma-marah-besar-saat-cek-penerima-bantuan-pangan-sembako-di-tuban-ini-kronologinya
Menteri Sosial, Tri Rismaharini marah saat mengecek penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021). (Sumber: SURYA.CO.ID/M Sudarsono)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

TUBAN, KOMPAS.TV - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, kembali memarahi bawahannya saat turun memantau langsung penyaluran bantuan yang diberikan Kementerian Sosial atau Kemensos pada masyarakat.

Kejadian tersebut bermula ketika Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini, mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban pada Sabtu (24/7/2021).

Baca Juga: Tangis Ibu Ini Pecah Saat Didatangi Mensos Risma di Rumahnya

Risma ketika itu didampingi oleh Bupati Tuban dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) ke lokasi.

Saat melakukan pengecekan di sana, Risma terlihat kecewa, lalu ia marah. Lantas apa yang menjadi penyebab Risma marah?

Ternyata, Risma mengetahui bahwa ada penyaluran bantuan yang tidak sesuai.

Hal itu terungkap saat Risma memeriksa keluarga penerima manfaat (KPM) atas nama Kastini (57), yang merupakan warga setempat.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi VIII Minta Mensos Risma Segera Cairkan Bansos

Selama tiga bulan mulai dari Juli sampai September, penerima Kastini mengaku baru mendapat dua bulan pencairan bantuan. Sedangkan bulan September tak dicairkan.

"Ini baru dua bulan yang diberikan, yang satu bulan ke mana, mestinya dicairkan sekaligus," kata Risma dikutip dari Surya.co.id pada Minggu (25/7/2021).

Risma kemudian membeberkan bahwa bantuan satu bulan berupa uang senilai Rp 200 ribu diwujudkan dalam bentuk sembako, beras dan tempe.

Baca Juga: Sambangi Solo, Mensos Risma Temui Warga Pastikan Bansos Tepat Sasaran

Selanjutnya, Risma lantas mencecar Kadinsos P3A Tuban, Eko Julianto, untuk mendapat keterangan harga.

Adapun rinciannya yakni untuk Tuban beras sebanyak 15 kilogram per bulan seharga Rp 165 ribu. Lalu, telur Rp 26 ribu dan tempe Rp 9 ribu per bulan.

Risma kemudian kembali menanyakan ke mana uang satu bulan yang tak ikut dicairkan sekalian, padahal itu merupakan hak warga sebagai penerima.

Baca Juga: Risma Susuri Lorong Sempit Yogyakarta Cek Langsung Penerima Bansos

"Ini saya bongkar, kalau satu bulan penerima Rp 200 ribu per bulan, jika dikalikan 80 ribu KPM berapa itu, berapa bunganya, ke mana uangnya. Saya kira lembaga hukum tahu ini," ujar Mensos Risma kepada Eko Julianto.

Menjawab pertanyaan Risma, Eko Julianto menuturkan bahwa uang sebulan sebesar Rp200 ribu untuk KPM BPNT masih ada di kartu keluarga sejahtera (KKS)

Menurut Eko, di kartu tersebut transaksi hanya dilakukan dua bulan. Adapun satu bulan yang dipermasalahkan ini nsnti akan disampaikan terlebih dahulu kepada bupati.

Baca Juga: Risma Kesal Disambut Organ Tunggal: Mau Tak Tendang Apa, Memang Aku Kesenangan ke Sini?!

Jika arahan bupati dicairkan, barulah pihaknya akan menyalurkannya. Eko menuturkan ada alasan tersendiri pihaknya bsru menyalurkan bantuan untuk dua bulan.

Sebab, ia mengaku khawatir apabila dicairkan semuanya, maka berasnya akan dijual. Sedangkan telur dan tempe dikawatirkan bisa rusak.

"Baru kali ini ditransfer tiga bulan, kami tahan untuk dua bulan dulu. Lalu pada Agustus kami dorong pencairan satu bulan untuk September, rencana begitu," kata Kadinsos P3A Tuban itu.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Risma Soal Ancaman Pindahkan ASN ke Papua




Sumber : Kompas TV/Surya.co.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x