Kompas TV regional kesehatan

Umur Sama, Tinggi Berbeda Kenali Pertumbuhan & Perawakan Pendek Pada Anak - AYO SEHAT

Kompas.tv - 27 Mei 2021, 18:02 WIB
Penulis : Anas Surya

KOMPASTV - Pemantauan tumbuh kembang anak, wajib menjadi perhatian para orang tua. Fase pertumbuhan anak berkaitan dengan penambahan volume tubuh anak, mulai dari penambahan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Sementara fase perkembangan berkaitan erat dengan kemampuan anak, baik secara motorik maupun sensorik.

Pemantauan fase tumbuh kembang sedianya dilakukan setiap bulan, terutama pada anak di bawah dua tahun. Karena, jika terjadi penyimpangan tumbuh kembang, dapat lebih mudah dikoreksi. Hal ini membuat pentingnya pemantauan kurva perkembangan anak.

Pemantauan pertumbuhan anak biasanya dilakukan dengan memplot berat badan dan tinggi badan ke dalam suatu kurva pertumbuhan. Seorang anak dikatakan pendek  jika tinggi badan atau panjang badan menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah median kurva standar pertumbuhan anak WHO

Meski bisa dianggap normal, namun perawakan pendek pada anak juga menunjukkan masalah medis yang mendasarinya, seperti :

  • Penyakit endokrin, yang berkaitan pada kondisi hormon sang anak. Meliputi kekurangan hormon pertumbuhan, hipotiroidisme, hingga penyakit cushing.
  • Penyakit kronis pada jantung, asma, radang usus, diabetes, permasalahan di ginjal, anemia sel sabit dan rheumatoid arthritis remaja.
  • Kondisi genetik yang mempengaruhi ketinggian, seperti down syndrome, sindrom turner, dan sindrom williams.
  • Hingga penyakit tulang seperti rakhitis atau achon-droplasia, yang dapat mengubah status tubuh melalui pengaruhnya terhadap pertumbuhan tulang.

Lantas, bagaimana mengetahui apakah seorang anak berperawakan pendek termasuk variasi normal atau terindikasi suatu penyakit serius?. Temukan jawabannya di ayo sehat.

Follow us:

Instagram : @ayosehat_kompastv



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x