Kompas TV regional peristiwa

ART Tak Digaji hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing oleh Majikan, Pemkot Surabaya Minta Usut Tuntas

Kompas.tv - 10 Mei 2021, 17:31 WIB
art-tak-digaji-hingga-dipaksa-makan-kotoran-kucing-oleh-majikan-pemkot-surabaya-minta-usut-tuntas
Ilustrasi: asisten rumah tangga (ART) korban kekerasan. (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Fadhilah | Editor : Hariyanto Kurniawan

SURABAYA, KOMPAS.TV - Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

EAS ini merupakan ART yang mengalami tindakan kekerasan oleh majikannya. Selain kerap mendapat kekerasan, korban juga tidak diberi upah kerja hingga dipaksa makan kotoran kucing.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, korban saat ini tengah dirawat secara intensif atas luka fisik yang dialami.

Baca Juga: Tiga Anak Ini Disiksa dan Dipaksa Mengaku Sebagai Pelaku Pencurian

"Perawatan fisik kepada korban itu pasti, itu jaminan pemerintah kota. Korban akan kami rawat sampai kondisinya sembuh betul, pulih kesehatannya," kata Armuji, Senin (10/5/2021), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Selain melakukan perawatan intensif kepada korban, Armuji menyebut, Pemkot Surabaya juga menyiapkan tim psikolog untuk bisa memulihkan trauma psikis akibat perlakuan tidak manusiawi yang diterima korban.

"Tidak hanya korban, anaknya juga perlu didampingi psikiater untuk menguatkan dan memulihkan kembali kondisinya," ujar dia.

Sebab, sejak mendapat kekerasan tidak manusiawi, korban terpisah dengan sang anak.

Apabila kondisi korban sudah membaik, ia segera dipertemukan dengan anaknya.

Selain itu, pihaknya akan menemui keluarga korban dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Menurut Armuji, korban merupakan warga asal Jombang.

"Kalau sudah sembuh harus dipertemukan. Karena si anak posisi di Sidoarjo. Si Ibu masih dirawat. Ini kan menurut keterangannya, suami ibu ini kan orang Jombang. Keluarga ini dari Jombang. Nanti kami akan menghubungi Pemerintah Kabupaten Jombang karena ada warganya yang telah bekerja di Surabaya mengalami penganiayaan," tutur Armuji.

Baca Juga: Kena OTT KPK, Segini Harta Kekayaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x