Kompas TV regional kriminal

Sosok Polisi yang Jadi Sasaran Utama Wanita Pemberi Sate Beracun Dikenal Ramah dan Berprestasi

Kompas.tv - 3 Mei 2021, 02:41 WIB
sosok-polisi-yang-jadi-sasaran-utama-wanita-pemberi-sate-beracun-dikenal-ramah-dan-berprestasi
Ilustrasi polisi (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sosok orang yang menjadi sasaran utama atau penerima bingkisan dari wanita misterius pemberi sate beracun mengandung sianida merupakan anggota polisi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja.

Baca Juga: Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun Sianida Ditangkap, Polisi: Sesuai yang Disampaikan Bandiman

Timbul mengatakan, anggota polisi yang menjadi sasaran utama pelaku merupakan penyidik di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Menurut Timbul, penyidik yang diincar oleh wanita misterius pengirim sate itu berinisial T berpangkat Aiptu. Saat ini, anggota polisi tersebut masih aktif sebagai penyidik senior.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," kata Timbul dikutip dari Tribun Jogja, Minggu (2/5/2021).

Sebagai penyidik senior, Timbul mengatakan, Aiptu T tentu saja sudah banyak menangani ratusan kasus kriminal.

Baca Juga: Terkuak, Sasaran Utama Wanita Pengirim Sate Beracun Ternyata Polisi Berpangkat Aiptu

Ketika ditanya terkait kasus kriminal yang paling krusial yang pernah ditangani oleh Aiptu T, Timbul belum bisa memastikannya lebih jauh.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul

Berdasarkan penelusuran yang dilansir dari Tribun Jogja, Aiptu T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017. Dia dinobatkan sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan informasi tersebut. Ia menegaskan bahwa Aiptu T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

Baca Juga: Kasus Kiriman Sate Beracun di Bantul, Ahli: Penjualan Bahan Kimia Harus Diperketat

"Ya karena sudah senior direskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," ucap dia.

Namun demikian, Timbul belum dapat memastikan sudah berapa lama Aiptu T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," ujarnya.

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, Aiptu T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Karena itu, ia terkejut dan tak menyangka ada seseorang yang berencana mencelakakan Aiptu T dengan mengirimkan bingkisan makanan berupa sate beracun ke rumahnya.

Baca Juga: Misteri Kiriman Sate Beracun, Ahli: Pasti Ada Unsur Kesengajaan

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta. Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," kata Timbul.

Aiptu T pada akhirnya berhasil lolos dari maut usai menolak pemberian sate tersebut karena merasa tidak memesan dan tidak kenal dengan orang yang memberikannya.

Namun, sate beracun itu memakan korban jiwa yakni seorang bocah berusia 8 tahun berinisial NFP yang merupakan anak dari Bandiman, seorang pengemudi ojek online atau ojol.

Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.

Baca Juga: Polisi Buru Wanita Pemberi Sate Ayam Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol

Tiba-tiba ia didatangi oleh seorang perempuan muda. Kepada Bandiman, perempuan muda itu meminta tolong untuk mengantarkan paket takjil.

Dari pengakuan Bandiman, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab serta baju berwarana krem.

"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujar Bandiman.

Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut. Namun, penerima kiriman merasa tidak memesan makanan tersebut sehingga ia memilih memberikannya kepada Bandiman.

Baca Juga: Kematian Anak Pengemudi Ojol Dipastikan Akibat Makan Sate Beracun, Polisi Buru Pelaku

Bandiman lantas membawa bungkusan sate tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama keluarga.

Setelah menyantapnya, salah satu anaknya NFP tidak sadarkan diri. Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke RS Wirosaban.

Di perjalanan, korban NFP sempat mengeluarkan buih dari mulutnya. Sampai di rumah sakit, korban ditangani sekitar seperempat jam.

"Pihak rumah sakit mengatakan korban sudah tidak tertolong lagi. Kata dokter positif kena racun, tapi racunnya apa masih menunggu hasil lab," kata Bandiman.

Baca Juga: Bumbu Sate Misterius di Bantul Mengandung Racun Jenis C, Ahli Forensik UGM Paparkan Bahayanya



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x