Kompas TV regional viral

Anggota DPRD Bantul Ini Akhirnya Minta Maaf Sebut Pemakaman Pasien Covid-19 seperti Kubur Binatang

Kompas.tv - 23 Februari 2021, 15:41 WIB
anggota-dprd-bantul-ini-akhirnya-minta-maaf-sebut-pemakaman-pasien-covid-19-seperti-kubur-binatang
Supriyono (batik hijau) seusai Pertemuan dengan Relawan di Bantul Selasa (23/2/2021) (Sumber: Kompas.com/MARKUS YUWONO)
Penulis : Gading Persada

BANTUL, KOMPAS.TV- Sempat viral di media sosial karena ucapannya yang menyebut bahwa pemakaman pasien Covid-19 layaknya menguburkan binatang, seorang anggota DPRD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bernama Supriyono akhirnya meminta maaf.

"Kami manusia biasa yang punya ketidaksadaran, ketidaktahuan, dan keterbatasan," kata Supriyono setelah menggelar pertemuan tertutup dengan relawan Covid-19 di Ruangan Ketua DPRD Bantul, Selasa (23/2/2021).

Melansir Kompas.com, dalam video pernyataan yang viral itu, Supriyono juga menuding pemakaman orang yang meninggal setelah terpapar virus corona menjadi proyek Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul.

Baca Juga: Sebut Pemakaman Covid-19 Hanya Proyek, Anggota DPRD Bantul Didesak untuk Klarifikasi

Supriyono juga mengakui tudingan disampaikannya dalam sebuah acara pernikahan di Kabupaten Kulon Progo telah menyakiti hati relawan Covid-19.

"Dengan lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf pada teman-teman FPRB (Forum Penanganan Risiko Bencana) dan semua relawan di Bantul," ungkapnya Supriyono.

Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga berjanji tidak mengulangi perbuatannya. 

Dia pun mengajak para relawan untuk berkolaborasi dalam penanganan wabah Covid-19. 

"Semua jadi pembelajaran dan bagi saya ke depannya untuk lebih berhati-hati dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi. Sekali lagi kami mohon maaf. Mari berkolaborasi dengan baik," ungkap dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah relawan Covid-19 mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Anggota DPRD Bantul Sebut Ada Proyek Pemakaman Covid-19, Relawan SAR DIY Datangi Kantor Dewan

Mereka berdemonstrasi menuntut klarifikasi dari seorang anggota dewan yang menuding pemakaman pasien Covid-19 sudah menjadi proyek di Dinas Kesehatan Bantul.

Relawan yang terdiri dari anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul, dan tim SAR Kabupaten Bantul datang membawa ambulans.

Demonstran juga membawa keranda mayat. Pernyataan yang menyinggung relawan Covid-19 itu berasal dari potongan video rekaman acara pernikahan dan khitanan di Kulon Progo, DIY.

Tidak diketahui waktu pasti video itu direkam.

Relawan SAR DIY, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, dan Satgas COVID-19 Kalurahan se kabupaten Bantul menggeruduk kantor DPRD Bantul, Senin (22/02/2021). (Sumber: Kompas.com/MARKUS YUWONO)

Dalam video itu, seorang anggota DPRD Bantul memberikan nasihat untuk kedua mempelai yang menyelenggarakan pernikahan. Saat itu, anggota dewan itu sempat menyinggung masalah Covid-19.

"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," katanya dalam video tersebut.

Baca Juga: Ini Dua Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Khusus Lansia di Jakarta

Terpisah, Pelaksana harian (Plh) Bupati Bantul Helmi Jamharis menyayangkan munculnya pernyataan Supriyono terkait adanya proyek pemerintah melalui dinas kesehatan.

"Ya enggak paslah ya. Semua anggaran yang oleh negara kepada masyarakat melalui OPD itu dasarnya kebutuhan masyarakat," kata Helmi saat dihubungi wartawan, Senin (22/2/2021) malam.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x