Kompas TV regional peristiwa

Belasan Mobil Mewah Miliarder Tuban Rusak Akibat Kecelakaan, Pemiliknya Ternyata Belum Bisa Nyetir

Kompas.tv - 23 Februari 2021, 11:04 WIB
belasan-mobil-mewah-miliarder-tuban-rusak-akibat-kecelakaan-pemiliknya-ternyata-belum-bisa-nyetir
Mobil warga kampung miliarder yang rusak akibat pengemudi belum mahir. (Sumber: Auto 2000/TribunJatim.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

Salah satu warga bernama Wantono (40) menceritakan pengalamannya yang baru bisa menyetir setelah membeli mobil jenis Mitsubishi Xpander dari hasil jual tanah.

Wantono mengatakan, sehari-harinya ia hanya mengendarai traktor untuk ke sawah. Namun, setelah beli mobil, ia kemudian diajari temannya hingga akhirnya mulai bisa mengemudi.

"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," kata Wantono yang ditemui TribunJatim di rumahnya pada Kamis (18/2/2021).

Sambil meminum air, bapak satu anak itu mengaku tak membutuhkan waktu lama untuk belajar mengemudi mobil.

Baca Juga: Sosiolog: Miliarder Tuban Terkena Demonstration Effect

Dia mengatakan, masih sulit mengendari traktor yang digunakannya sehari-hari untuk membajak sawah ketimbang mengemudikan mobil.

Meski sudah bisa mengemudi, namun pria yang mendapat Rp 24 miliar setelah menjual tanahnya 4 hektare itu belum berani mengemudi ke kota.

"Ya hanya di jalan desa saja mengemudinya, belum berani ke jalan raya ke kota. Saya hanya beli 1 mobil, sisanya beli tanah dan ditabung," pungkasnya.

Sementara itu, Matrawi (55) warga sekitar juga menyatakan hal sama. Dia membeli dua mobil setelah menjual tanahnya 1/2 hektar dan mendapat Rp 3 miliar dari Pertamina.

Baca Juga: Lagi, Warga Satu Desa di Kuningan Mendadak Miliarder Borong Mobil dan Motor

Sebelum membeli mobil, ia juga tidak bisa mengemudikan mobil. Namun, setelah membelinya mobil Toyota Rush dan jenis Pick up ia baru belajar.

"Saya beli dulu baru belajar, sekarang sudah bisa sedikit-sedikit. Belum berani jalan ke kota, di desa dulu," tutur Matrawi.

Sebagai informasi,lahan warga dihargai apraisal senilai Rp 600 sampai Rp 800 ribu per meter untuk pembebasan lahan kilang minyak grass root refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia. Lahan yang dihargai menyesuaikan lokasi.

Adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar. Rinciannya, lahan warga 384 hektar, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Baca Juga: Sedih Lihat Para Miliarder Tuban Borong Mobil, Pertamina Rosneft Turun Tangan

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026. Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x