Kompas TV regional kriminal

Kronologi Pembunuhan Gadis di Garut yang Tubuhnya Tertancap Bambu, Berawal Ngajak Balikan

Kompas.tv - 8 Februari 2021, 18:54 WIB
kronologi-pembunuhan-gadis-di-garut-yang-tubuhnya-tertancap-bambu-berawal-ngajak-balikan
Pengungkapan pelaku pembunuhan Weni Tania, senin (8/2/2021). Kapolres Garut mengungkap motif pelaku pembunuhan WT gadis yang mayatnya ditemukan tertusuk bambu adalah karena cemburu. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

GARUT, KOMPAS TV - Gadis asal Garut, Jawa Barat, berinisial WT yang ditemukan tewas tertancap bambu di salah satu bagian tubuhnya akhirnya terungkap.

Perempuan berusia 21 tahun itu ternyata dihabisi oleh orang dekatnya yang tak lain merupakan kekasihnya sendiri bernama Dani.

Setelah membunuh WT, Dani langsung melarikan diri. Pelaku pun baru ditangkap aparat kepolisian pada Minggu, (7/2/2021).

Baca Juga: Terungkap Motif Tersangka Pembunuhan Gadis Asal Garut

Pelaku Dani yang dihadirkan polisi di Mapolres Garut saat jumpa pers memberikan keterangannya kepada sejumlah awak media yang meliputnya.

Dalam pernyataannya pada Selasa (8/2/2021), Dani membunuh kekasihnya Weni Tania dengan cara dicekik lehernya dan dibanting.

Sebelum membunuh korban, Dani menceritakan, awalnya dia dan Weni janjian bertemu di Alun-alun Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Selasa pekan lalu (2/2/2021).

Dalam pertemuan itu, rencanya mereka akan membahas hubungan asmara mereka yang selama ini telah dibangun, namun akhirnya kandas.

Menurut pengakuan Dani, korban WT ketika itu menyatakan keinginannya hendak kembali lagi menjalin hubungan asmara dengannya.

Baca Juga: Polisi Temukan Sidik Jari Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang, Penyisiran Hingga 200 KM

"Dia (WT) katanya mau (pacaran) sama saya lagi," kata Dani saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Garut pada Senin (8/2/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Mendengar penjelasan WT yang ingin balikan, Dani tak langsung memberikan jawaban. Ia malah balik bertanya kepada korban seandainya dia berselingkuh meski menjalin hubungan dengan WT.

"Gimana kalau saya selingkuh," ujar Dani menirukan ucapannya kepada Weni saat itu.

Kemudian WT pun menjawab, "ya terserah kamu saja, tapi sama saya terus dipertahankan hubungannya'," kata Dani menirukan jawaban Weni Tania.

Setelah pertemuan itu, Dani mengajak WT pergi ke belakang PT Japfa yang jaraknya cukup jauh dari Alun-alun Wanaraja.

Baca Juga: Ditemukan Sidik Jari Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang

Saat mereka sudah berada di lokasi, WT hanya fokus pada handphone yang dipegangnya dan tidak mengajak ngobrol Dani. Melihat sikap WT, Dani pun langsung emosi.

"Di atas (sungai), dicekik, dibantingkan," kata Dani.

Setelah mengetahui korban tidak bernyawa, pelaku tak langsung kabur. Ia sempat menancapkan bambu ke salah satu tubuh WT.

"Baru sesudah melakukan kayak gitu (menancapkan bambu), saya lari," tutur Dani.

Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, mengatakan motif pelaku melakukan pembunuhan terhadap WT karena dipicu rasa cemburu.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Sopir Taksi Online Ditembak Polisi

"Motif pelaku ini adalah cemburu karena korban melakukan chatting dengan laki-laki lain melalui media sosial," kata Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, Senin (8/2/2021).

Atas perbuatannya tersebut, Dani diancam dengan pasal 338 KUHP atau pasal 365 KUHP dengan hukuman 15 tahun penjara.

Penemuan Jasad Korban

Jasad WT diketahui ditemukan di Kampung Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (5/2/2021) pagi.

Saat ditemukan, kondisi mayat cukup memprihatinkan. Ada sebilah bambu berukuran sekira 60 sentimeter yang menancap di tubuh korban.

Jenazah WT ditemukan warga yang tengah mencari kayu bakar. Saat itu, warga mencium bau busuk yang menyengat di bantaran sungai.

Baca Juga: Pembunuhan Karena Utang Rp 10 Ribu

Saat didatangi sumber baunya, ternyata ada mayat perempuan dengan bambu menancap di bagian belakang tubuhnya.

"Kejadiannya tadi pagi sekitar jam 09.00-an, mayatnya ditemukan di sungai kecil di belakang Pabrik PT Japfa," kata Fahmy Fadhil (27) warga Tegalpanjang kepada Tribun melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, mayat tersebut memakai kaus berwarna kuning dan celana jeans biru.

Kapolsek Wanaraja, Kompol Oon Suhendar, mengatakan perempuan tersebut diperkirakan sudah meninggal sejak tiga hari lalu.

“Umur belum diketahui dan mayat tersebut dalam keadaan tengkurap dan sudah membengkak, mengeluarkan bau busuk. Diperkirakan, mayat tersebut sudah tiga hari berada di tempat tersebut,” ujar Oon Suhendar.

Baca Juga: Guru Ngaji Pacari Istri Tetangga dan Bunuh Suaminya, Terbongkar Saat Jenazah Korban Dimandikan

Oon melanjutkan, kondisi mayat saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan dubur tertancap bambu. Selanjutnya, mayatnya pun langsung dievakuasi.

"Di lubang anus tertancap sebilah bambu yang berukuran kurang lebih 60 sentimeter," ucapnya.

"Kita meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban dan selanjutnya dilakukan olah TKP,” katanya.

Menghilang 3 Hari

Sebelum ditemukan tewas, keluarga sempat mencari keberadaan WT sejak Selasa (2/2/2021).

Yana Suryana, aparat Desa Tegalpanjang Kecamatan Sucinaraja tempat korban ditemukan mengungkapkan, pihak keluarga sudah mencari korban karena pergi dan tidak ada kabar.

Baca Juga: Ketahuan Kencan dengan Pria Lain dari Tinder, Wanita Ini Ditusuk Hingga Mati oleh Mantan Pacarnya

"Keluarga sudah mencari korban sejak hari Selasa karena keluar rumah dan tidak ada kabar," katanya kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).

Menurut Yana, dari keterangan keluarga, korban adalah anak yatim karena ayahnya sudah meninggal. Sementara, ibunya bekerja di luar negeri menjadi tenaga kerja wanita (TKW).



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x