Kompas TV regional berita daerah

Cerita Melawan Stigma Negatif Penyintas Covid-19

Kompas.tv - 24 Desember 2020, 16:48 WIB
Penulis : Reny Mardika

MERAUKE, KOMPAS.TV - Ada rasa pilu ketika mendengar kisah pegawai negeri sipil polisi militer TNI di Merauke ini.

Disaat ia berjuang melawan virus corona, hampir tiga bulan lebih ia dan keluarganya dijauhi tetangga.

Namun berkat doa yang yang tak putus, sang penyintas berhasil sembuh dan menghapus stigma negatif warga.

Dialah Kaharuddin, April lalu ia dinyatakan positif hingga menjalani isolasi di Rumah Sakit  Umum Daerah Merauke.  

Kahar terpapar corona saat perjalanannya ke Kota Jayapura, Papua, menggunakan pesawat.

Sepulangnya dari kota  Jayapura, tiba-tiba kahar mendapatkan kabar dari dinas kesehatan untuk melakukan tes cepat karena salah seorang penumpang pesawat dari Jayapura - Merauke terkonfirmasi positif Covid-19.

Kaharuddin kemudian melaporkan diri ke RSUD Merauke untuk tes swab  dan pengambilan sampel darah untuk keperluan pemeriksaan laboratorium.

Betapa terkejutnya Kaharuddin saat dirinya dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.

Ia sangat sedih kala itu.

Apalagi mendengar banyak yang meninggal karena Covid-19, bayangan kematian pun menghantuinya.

Ketakutan ini sempat membuat kesehatannya menurun.  

Terlebih Kaharuddin memiliki riwayat penyakit diabetes, hipertensi, dan asma.

Awalnya ia tidak percaya bisa terpapar Covid-19 karena selama ini ia tidak mengalami gejala apapun.

Rasa sedih semakin mendalam karena saat masa isolasi, ia tak bisa bertemu dengan istri dan keluarganya.

Kesabaran dan kegigihan Kaharuddin untuk sembuh membuahkan hasil.

Ia dibolehkan pulang dan keluar dari ruang isolasi RSUD Merauke pada akhir April lalu dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah.

Kesembuhannya rupanya tak serta merta memberinya secercah kebahagiaan.

Minim dan informasi yang salah tentang virus corona, membuat seluruh tetangga tempat tinggalnya seolah menjauhinya.

Tak hanya Kaharuddin, sang istri juga sempat mengalami kepedihan yang mendalam.

Samida mengaku tiga bulan lebih tak ada warga dan kerabat yang mau menyapanya.

Tetapi secara perlahan, berkat kesabaran serta motivasi diri yang dibangun kaharuddin dan keluarga, warga mulai kembali mau menerima dirinya dan berinteraksi seperti dahulu.

Kaharuddin dan keluarganya pun kini juga lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkunganya.

Untuk menjaga kondisi tubuhnya, ia selalu berolahraga secara rutin dan megonsumsi makanan bergizi.

Protokol kesehatan selalu ia jalankan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x